Tue 6-May-2025

Tas Sekolah dalam Menghadapi Senapan Israel

Minggu 11-Maret-2018

Ratusan pelajardesa Laban Syarqiyah pada Rabu (28/2/2018) pekan lalu dikejutkan oleh puluhanserdadu penjajah Zionis yang menghadang jalan mereka pada saat merekaberangkat ke sekolah. Pasukan penjajah Zionis melarang mereka sampai ke sekolahatas keputusan Zionis pada hari itu.

Penjajah Zionisberalasan bahwa keputusan tersebut diambil karena kendaraan-kendaraan pemukimYahudi diserang batu. Namun hal ini dibantah oleh dinas pendidikan di Nablusdan menilai bahwa tujuan penjajah Zionis adalah mendeportasi tiga sekolahmenengah atas di daerah tersebut untuk keperluan permukiman Yahudi.

Tas MelawanSenapan

Tapi para pelajarberdiri dengan santai di depan tentara penjajah Zionis dengan bersenjatakan cintamereka kepada ilmu dan tas sekolah. Sementara itu pasukan penjajah Zionis mulaimendorong para pelajar untuk kembali dan mulai menembakkan bom suara ke arahpara pelajar.

Salah seorang pelajardari sekolah SMU Al-Laban Ubadah Uweis kepada koresponden Pusat InformasiPalestina menyatakan “Tentara penjajah Zionis menghentikan saya untukberangkat ke sekolah dan menyuruh saya untuk kembali atau mereka akan menangkapsaya.” Dia menambahkan &ldquoPenjajah Zionis mengklaim bahwa kami melemparbatu ke kendaraannya. Ini adalah sebuah kebohongan. Mereka mencoba untukmenyerang kehidupan pendidikan kami. Apalagi kami ini murid di semester akhir SMU.Namun kami bertekad untuk melanjutkan apapun yang telah dilakukan penjajahZionis.”

Menghalangi ProsesPendidikan

Tiga sekolahSMU untuk putra dan putri di desa Laban dan Sawiyah terletak sejajar dengan jalanutama yang menghubungkan antara kota Nablus dan Ramallah yang juga digunakanoleh para pemukim Yahudi.

DirekturPendidikan dan Pengajaran di selatan Propinsi Nablus Ahmed Sawalihamenyatakan ada upaya-upaya kontinyu dari pasukan penjajah Zionis untukmenghalangi proses pendidikan di sekolah-sekolah tersebut dengan cara mencegahpara pelajar tiba ke bangku-bangku sekolah mereka untuk belajar dengan aman. Tindakantersebut dilakukan penjajah Zionis secara berulang-ulang dan berkala.

Kepada korespondenPusat Informasi Palestina Shawaliha menegaskan bahwa selama dua pekanterakhir serangan militer penjajah Zionis kepada pelajar sekolah-sekolah tersebutterjadi berulang hingga lima kali. &ldquoIni bukti jelas mereka menghalangi parapelajar. Penguasa militer telah mengeluarkan keputusan mencegah para pelajarmenggunakan jalan utama desa Laban&rdquo tegasnya.

Terkait pelemparanbatu ke kendaraan penjajah Zionis Shawaliha mengatakan bahwa hal itu samasekali tidak benar. Pasukan penjajah Zionis selalu berdalih dengan argumen tasiitu. &ldquoKami dinas pendidikan dan pengajaran berusaha mengatus proes pendidikandan pengajaran namun pasukan penjajah Zionis berusaha menciptakan provokasiterhadap para pelajar di daerah Sawiyah dan Labab. Kami tidak tahu sampai kapanhal ini terus berlangsung.&rdquo

Mengenai tujuanpenjajah Zionis melakukan hal tersebut Shawaliha mengatakan &ldquoKami yakinsekolah-sekolah ini menjadi penghadang perluasan koloni Zionis di daerahtersebut.&rdquo Dia menambahkan &ldquoBeberapa hari yang lalu ada seorang pemukim Yahudi(wanita) membawa senjata mencegah para guru dan pelajar keluar dari sekolahputri. Sekolah dan jalan utama ditutup sepanjang waktu. Akhirnya pasukanpenjajah Zionis membawa keluar wanita tersebut dengan tenang tanpa kekerasansebagaimana yang biasanya terjadi pada pelajar.&rdquo

Dia menegaskan&ldquoDengan segala pontensi yang kami punya kami berusaha menyukseskan prosespendidikan. Tidak peduli dengan apa yang dilakukan penjajah Zionis. Karena inihak sah kami dan kami tidak akan membiarkan penjajah Zionis merampasnya darikami.&rdquo

SeranganBerkesinambungan

Ketua DewanDesa Laban Samir Uweis menyatakan &ldquoSetiap hari kami menderita akibatkeberadaan serdadu pasukan penjajah Zionis di persimpangan jalan utama desa. Adakeputusan militer yang melarang para pelajar melewati jalan ini.&rdquo

Kepada korespondenPusat Informasi Palestina Uweis mengatakan &ldquoKami tidak mungkinmengabaikan hak kami. Para pelajar akan berangka ke sekolah mereka lewat jalanini. Ini adalah desa dan tanah kami. Kami lebih berhak dari mereka. Kami tidakakan tundak dengan keputusan apapun dalam hal ini.&rdquo

Dia menjelaskan&ldquoPenderitaan kami tidak berhenti akibat dua kompleks koloni permukiman YahudiAelia dan Bouna dekat desa. Setiap hari mereka menimbulkan masalah bagi kami. Setiaphari ada pos-pos militer dan pemeriksaan. Hal ini melelahkan bagi kami.&rdquo(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied