Segenap faksi nasional dan Islam diPropinsi Khan Younis menggelar aksi solidaritas untuk Al-Quds Jumat (9/3)memprotes rencana Trump memindahkan kedubes AS kesana.
Para peserta aksi meneriakan penolakanterhadap keputusan Amerika terkait al-Quds dan membawa spanduk penegaskanuntuk mempertahankan al-Quds dan mengingatkan bahwa Al-Quds merupakan garismerah yang tak boleh dilanggar.
Tokoh Hamas di Khan Younis YahyaMusa dalam orasinya mengutuk kebijakan Amerika yang mendukung penjajah zionisdan mengorbankan rakyat Palestina.
Musa menyampaikan pesan kepadafaksi-faksi nasional dan Islam bahwa kita harus mengevaluasi kembali membangungenerasi dengan landasan identitas nasional agar mampu membebaskan tanah airPalestina.
Musa menegaskan bahwa tanah Palestinamerupakan satu kesatuan tak dapat dibagi maupun dipecah atau dijual ke pihakasing.
Bangsa Palestina merupakan satubangsa dengan perasaan nilai ideology dan arah politiknya baik di dalammaupun di luar negeri. Palestina membutuhkan satu sosok pimpinan yangmenyatukan mewakili harapan dan cita-cita identitas dan nilainya.
Kepada semua faksi Palestina Musamenyampaikan pentingnya perjuangan untuk menancapkan panji Palestina berada dipuncak panji lainnya.
Sementara itu tokoh kota Khan YounisAdnan Ashar dalam orasinya menyebutkan deklarasi Amerika bahwa al-Quds ibukotaIsrael dan rencana pemindahan kedubes AS kesana merupakan bukti nyata bahwaAmerika merupakan sekutu utama Israel dan pendukungnya untuk menundukan bangsaPalestina.
Di saat berlanjutnya keputusanAmerika maka segenap kekuatan Palestina akan terus menggelar aksi penolakansampai Amerika mencabut dan mengevaluasi langkahnya.
Ashor mendesak majlis umum PBB untukmenekan Amerika dan menerapkan resolusinya terkait deklarasi Trump sertamenuntut segenap pihak untuk terus melakukan aksi di depan kedubes Amerikaguna menekan mereka agar mempertimbangkan kembali keputusannya terkait kotaAl-Quds. (mq/pip)