Organisasi HAMyang bermarkas di Jenewa Euro-Mediterranean Observatory menilai bahwa peristiwapenyerbuan yang dilakukan pasukan khusus Israel yang menyamar dengan pakaiansipil ke kampus Universitas Birzeit di wilayah tengah Tepi Barat dan penculikanterhadap Ketua Dewan Mahasiswa Umar Kiswani dengan todongan senjata adalahgambaran tindakan pengecut dan pengkhianatan yang dilarang menurut hukumkemanusiaan internasional.
Euro-Mediterranean mengatakan pasukan khusus penjajah Zionis pada Rabu sore menyamarmemakai pakaian sipil masuk ke area kampus Univeristas Birzeit dan menculikKetua Dewan Mahasiswa Umar Kiswani dengan todongan senjata. Setelah paramahasiswa mengetahui penyamaran tersebut pasukan khusus Zionis melepaskantembakan ke udara.
Menurut salahseorang anggota Dewan Mahasiswa Yahya Alawi pasukan penjajah Zionis menyamar memakaipakaian sipil seperti wartawan. Mereka berbicara dengan Kiswani dengan dalihingin melakukan wawancara. Kemudian senjata mereka ketahuan dan langsungmemukul korban dan menggiringnya dengan todongan senjata.
Jurubicara Euro-MediterraneanSara Pritsht mengomentari peristiwa penculikan ini dengan mengatakan “Tindakanini merupakan bentuk pengkhianatan yang dilarang dalam hukum humaniterinternasional.”
Sara Pritshtmenyebutkan bahwa materi 27 dari protokol tambahan pertama perjanjian Jenewasangat jelas menilai bahwa penyanderaan seseorang melalui tindakan yangdimaksudkan untuk menimbulkan kepercayaan pada dirinya seperti berpura-puramenempatkan orang sipil dengan sengaja mengkhianati kepercayaan tersebutmerupakan tindakan yang dilarang.
Peitshtmenambahkan “Bukan hanya ini saja namun tindakan ini juga merupakanpelanggaran terhadap karakter sipil kampus dan lembaga pendidikan terutamakarena ini bukan kali pertama pasukan penjajah Zionis Israel menyerang areakampus. Karena sebelumnya mereka memasuki kampus dengan bersenjata beberapakali. Mereka menyita bahan informasi untuk gerakan mahasiswa di universitas tersebutperalatan dan komputer. (was/pip)
