Gerakan PerlawananIslam &ldquoHamas&rdquo menegaskan hubungan normalisasi dengan penjajah Israel merupakankejahatan yang tak bisa dimaafkan dan upaya pesimis memalsukan kesadaran umatbangsa Palestina tak akan memaafkan siapa yang melakukan normalisasi denganpenjajah Israel.
Dalam rilisyang diterima Pusat Informasi Palestina Hamas menyebutkan pihaknyamemantau bentuk normalisasi di kawasan baik resmi maupun tidak di levellembaga maupun individu yang mengokohkan penjajahan Israel dan mendukungkejahatannya terhadap hak bangsa Palestina.
Hamas mengingatkanadanya sejumlah pihak yang hendak melakukan normaliasi dan membohongi umatbahwa penjajahan sebagai realitas yang tak mungkin dikalahkan.
Hamas menolaksemua bentuk normalisasi di semua lini karena bertentangan dengan kehendakbangsa dan keinginan mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Sikap normalisasimelanggar sejarah dengan semua bentuknya terlebih jika mengakui eksistensipenjajahan.
Hamas menyebutkanupaya menghancurkan penjajahan dengan semua bentuknya sebanding dengan upayamenghapus perlawanan sehingga normalisasi hanya akan membuat lancer penjajahandan yahudisasi di Palestina.
Hamas menegaskankembali seruannya kepada umat untuk melakukan penolakan terhadap entitasIsrael dan tidak mengakui legalitasnya maupun normalisasi dengan Israel untukkepentingan yang semu dan mengorbankan bangsa Palestina dan perjuangannya.
Hamas menyampaikanapresiasi kepada segenap Negara yang menolak melakukan normalisasi denganpenjajah Israel dan menekan sejumlah pemerintahan agar tidak melakukannormalisasi dengan Israel.
Hamas menyatakanterus konsisten menjadi tameng yang menghalangi eksistensi Israel di bumiPalestina dan yakin bahwa bangsa Arab dan Islam akan menolak penjajah Israel. (mq/pip)