Mon 5-May-2025

PBB: Israel Usir Warga Palestina dari Wilayah H2 Hebron

Rabu 7-Maret-2018

Badan dunia PBB mengungkapkan sejauhmana kerugianmateril dan kemanusiaan yang alami bangsa Palestina di wilayah jajahan dimanamereka dikuasi oleh Israel dan para pemukim Zionis di Hebron dan zona H2.

Laporan yang diterbitkan kantor coordinator urusankemanusiaan OCHA yang dilansir pusat informasi Palestina Rabu (7/3)mengungkapkan Israel menguasai 20 % kota Hebron yang dikenal dengan zona H2yang dihuni 40 ribu lebih warga Palestina dan beberapa ratus para pemukimIsrael yang mendiami lima komunitas permukiman.

Kebijakan politik yang diterapkan pemerintahan Zionis denganberbagai alasan keamanan menimbulkan ketakutan di kalangan warga akan tindakpengusiran ratusan bahkan ribuan warga Palestina dari rumah-rumah mereka. Kondisiini mengakibatkan area yang sebelumnya subur makmur sekarang menjadi penuhsesak dan menakutkan.

Kondisi kehidudpan bangsa memilih untuk tinggal didaerah-daerah tertutup yang secara bertahap ditolak keberadaaanya olehpemerintahan Zionis termasuk layanan dasar social dan mata pencahariannya.

Saat ini terdapat lebih dari 100 pos pemeriksaan dan perlintasanmiliter di jalan-jalan termasuk 20 pos pemeriksaan yang selalu ditungguiserdadu Zionis. Pos-pos itu memisahkan antara koloni permukiman danmengelilingi kota Hebron yang merupakan kota terbesar yang dihuni bangsa Palestinayang seharusny memunculkan kebebasan di wilayah H2 selain berdampak padasebagian lain kota Hebron.

Walaupun begitu area H2 merupakan wilayah persinggunganantara antara warga Palestina dan penduduk pemukim Israel.

Gelombang serangan Palestina terhadap pemukim di AreaH2 telah terjadi sejak Oktober 2015 dan pada Februari 2018 27 warga Palestinaterbunuh dan satu orang Israel terbunuh menyebabkan meningkatnya pembatasan.Yang semula dipaksakan pada warga Palestina di kota tersebut.

Gelombang serangan Palestina terhadap pemukim di AreaH2 telah terjadi sejak Oktober 2015 dan pada Februari 2018 27 warga Palestinaterbunuh dan satu orang Israel terbunuh menyebabkan meningkatnya pembatasan.Yang semula dipaksakan pada warga Palestina di kota tersebut.

Sejak akhir 2015 area permukiman di area H2 telahdinyatakan sebagai zona militer tertutup yang mengisolasi lebih dari 800 wargaPalestina yang seharusnya mendaftar sebagai bagian dari otoritas Israel yangsetiap hari menjalani pemeriksaan militer agar bisa mencapai rumah mereka. Untuksampai ke rumahnya hanya dapat diakses dengan berjalan kaki. Sementara pengunjunglainya tidak diperbolehkan mencapainya.

Selain itu 4.500 bangsa Palestina lainnya tinggal dijalan-jalan yang berdekatan dengan permukiman Israel di mana pergerakankendaraan mereka hampir sepenuhnya dilarang. Setiap pejalan kaki harusdiperiksa di pos pemeriksaan militer jika akan memasuki area terlarang.

Dalam tulisan tersebut dikatakan empat pos pemeriksaanmiliter yang mengawasi mereka dari menara- Menara serta gerbang dan detektorlogam yang tertutup bagi warga Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskanakibat dari tindakan Israel yang sewenang-wenang terhadap bangsa Palestina saat ini hanya sekitar260 unit rumah saja yang didiami warga Palestina.

PBB mengatakan sekitar 40% dari total unit perumahandi zona militer dan pemukiman Zionis di sekitar Hebron ini telah kosong daripenduduknya sebagai akibat dari kebijakan militer dan permukiman Israel yangtelah penutupan 512 bisnis Palestina di wilayah H2 selain menutup lebih dari1000 fasilitas public karena pembatasan akses warga Palestina yang dipaksakan bagipara pemasok barang.

Kebijakan dan praktik yang diterapkan oleh pemerintahIsrael menyebabkan pindahnya ratusan orang Palestina dari rumahnya di Hebrondan mengubah daerah yang dulu makmur dan penuh sesak menjadi “kotahantu”.

Kebijakan dan praktik ini mencakup pembatasan gerakanyang ketata penerapan jam malam dalam jangka waktu panjang penutupan toko pencariandan penahanan dan kegagalan dalam menegakkan hukum terhadap kekerasan danpelanggaran hokum terhadap para pemukim Zionis. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied