Komite Eksekutif OrganisasiPembebasan Palestina (PLO) dalam rapat yang dipimpin Presiden Mahmud AbbasRabu (7/3) memutuskan untuk menggelar sidang nasional pada 30 April mendatang.
Sementara itu gerakan perlawananIslam Hamas menolak keputusan tersebut yang dianggapnya sebagai bentuk kudetaterhadap kesepakatan faksi-faksi Palestina di Beirut.
Abdullatif Qanu juru bicara Hamasmengatakan penentuan sidang nasional tanpa ada kesepakatan merupakan keputusansepihak dan pemberangusan terhadap yayasan nasional dan kudeta terhadapkesepakatan faksi-faksi ungkapnya.
Adapun pemimpin Front Kerakyatanuntuk pembebasan Palestina Dzul Fiqar Suwerjo memandang bahwa pelaksanaansidang nasional saat ini di Ramallah tidak akan membantu masalah Palestina secaraumum apalagi problem nasional.
Dalam Tulisanya di akunt facebookmiliknya Suwerjo mengatakan sangat jelas tujuan dari pelaksanaan sidang iniadalah memperbaharui legalitas sejumlah lembaga yang saat ini berada di bawah payinggerakan Fatah yang berada di dalam PLO selain untuk melindungi eksploitasi Fatahterhadap lembaga ini paska kekuasaan Mahmud Abbas. Menurut Suwerjo system perpolitikanPalestina akan tetap tergantung pada satu orang ini yang terkait erat dengankepentingan pribadinya pada kesepakatan Oslo dan pemerasan di dalamnya.(asy/pip)