Sejumlah warga Israel mengungkapkan psimismenyaterhadap masa depan keamanan dan politik negaranya di tahun 2028.
Hasil polling yang diadakan Fakultas Shaber salahseorang tokoh di fakultas tersebut menganggap sudah tak ada lagi harapanterutama dalam kaiatanya dengan masalah keamanan korupsi pemerintahan hinggakesepakatan damai dengan Palestina.
Menurut koran Yedeot Aharonot yang mejaring suara dariseluruh wilayah pemerintahan kelompok masyarakat lokal dan yang lainyaterungkap bagaimana pendapat masyarakat mengenai nasib mereka di tahun 2028.
Polling ini diadakan pada bulan Februari dengan menjaring624 responden. Semuanya dari kalangan usia 18 tahun ke atas.
Hasil jajak pendapat menunjukkan 375% responden yakinsituasi keamanan tidak akan berubah. Sementara 31% responden percaya situasinyaakan membaik. Dan 20% mengatakan situasi keamanan akan semakin memburuk. Selainitu 60% responden percaya pada tahun 2028 tidak akan ada kesepakatan permanenantara Israel dan Palestina sementara 15% mengatakan penyelesaian akan dicapaipada tahun 2028.
Sedangkan untuk perdamaian regional terungkap 40% respondenmengungkapkan kekhawatirannya Israel tidak akan mencapai kesepakatan damaidengan negara-negara Arab lainnya. Sementara 34% lainya yang percaya hal itu akan terjadi.
Dari sisi ekonomi 48% responden mengatakan merekayakin situasi ekonomi akan membaik. Sementara 24% lainya berpikir akan perekonomianakan memburuk. 53% responden percaya tingkat kemiskinan akan meningkat dan 21%percaya tingkat kemiskinan akan mengalami penurunan.
Berkenaan dengan korupsi pemerintah hasilnya jajakpendapat menunjukkan Israel sangat tidak optimis dengan pemberantasan korupsiini. Sebanyak 49% responden percaya korupsi akan meningkat sementara 22%menganggapnya akan menurun. Selain itu 63% “Israel” percaya kelompoksayap kanan Israel akan terus memerintah hingga tahun 2028 dan hanya 8% yangpercaya bahwa “Kiri Israel” akan kembali ke pemerintahan. (asy/pip)
