Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembalimenegaskan pihaknya menolak deklarasi Amerika Serikat bahwa al-Quds atauYerusalem sebagai ibu kota negara penjajah Zionis “Israel”. Dia menegaskansikap negaranya yang teguh tidak berubah bahwa al-Quds adalah ibu kotaPalestina.
Hal tersebut disampaikan Erdogan dalamkonferensi pers bersama dengan Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz diBandara Internasional Nouakchott Mauritania sebelum dia meninggalkan negaratersebut usai melakukan kunjungan satu hari. Demikian seperti dilaporkanTurkish News Agency.
Erdogan mengatakan “Kami tidakakan pernah melepaskan sikap kami bahwa al-Quds adalah ibu kota Palestina.”Dia menambahkan bahwa kota suci tersebutjuga merupakan tempat yang sangat penting bagi dunia Kristen.
Presiden Turki ini menegaskanpentingnya kota suci al-Quds. Dia menyatakan bahwa &ldquodeklarasi Amerika yangmenjadikan kota ini sebagai tempat kedubesnya adalah hal yang tidak seharusnyabagi kita.&rdquo
Erdogan mengingatkan bahwa PBB telahmembahas sikap Amerika yang mendeklarasikan al-Quds sebagai ibukota Israel. Sebanyak128 negara menentang keputusan Washington tersebut.
Pada 6 Desember 2017 lalu Presiden ASDonald Trump mendeklarasikan al-Quds sebagai ibu kota penjajah Zionis “Israel”.
Pada bulan yang sama 128 negara diMajelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui sebuah resolusi yang memintaAmerika Serikat untuk menarik pengakuannya atas al-Quds sebagai ibu kota”Israel” sementara 9 negara keberatan dan 35 abstain. (was/pip)
