Lama kunjungandan intensitas pertemuan pimpinan Hamas dengan pimpinan Mesir dalam salah satukunjungan terpanjang ke ibukota Mesir di tengah sedikit pemberitaan di media menimbulkanspekulasi di kalangan para pengamat dan prediksi-prediksi tentang apa yangmungkin timbul dari pertemuan tersebut di tengah-tengah situasi politik terkaitdengan isu-isu strategisnya.
Tidak kurang 21pimpinan Hamas baik dari dalam maupun dari luar dipimpin Kepala Biro PolitikHamas Ismail Haniyah datang berkunjung ke Kairo. Dilanjut dengan pertempuanintensif dengan para petinggi Mesir. Ada yang mengatakan pertemuan tersebutmembahas banyak hal terutama masalah rekonsiliasi.
Bahkan tidakbiasa delegasi ini sampai datang dengan gelombang. Hal ini menjadi isyaratjelas perkembangan hubungan kedua belah pihak dalam membahas masalah secara estafet.
Seperti dikatakananggota Biro Politik Hamas Khalil Hayyah delegasi Hamas bersama denganotoritas Mesir membahas masalah menyukseskan rekonsiliasi dan menghadapikesepakatan (Trump).
KunjunganPenting
MasyarakatPalestina yang haus akan apa yang terjadi di balik koridor Kairo melihar jauhdan menebak kondisi delegasi Hamas yang tinggal lama di Kairo dan sejauh manakeberhasilannya dengan pihak Mesir dalam menyebuhkan luka di Gaza. Bahkan sampaiada beberapa pihak menyebar desas-desus adanya tekanan yang dipaksakan padadelegasi Hamas tersebut.
Analis politikHossam al-Dajni kepada Pusat Informasi Palestina mengatakan bahwa “masalahkunjungan pada pertemuan saat ini penting termasuk keamanan kesepakatan abadini (deal of century) hubungan Hamas dengan kelompok reformis gerakanFatah cara bertransisi ke pilihan-pilihan baru seperti pembentukan pemerintahpenyelamatan. Itu berarti pembahasannya mmbutuhkan waktu dan keseriusan yanglebih besar.
Abu Hamzah AbuShanab melihat lamanya kunjungan dan diizinkannya pimpinan biro politik Hamasmengadakan pertemuan-pertemuan internal dan eksternal mencerminkan perkembanganhubungan antara Hamas dan Kairo. Hamas masih diterima baik oleh sistem politikMesir setelah ada penolakan akibat kondisi politik internal Mesir.
Menurutnyarekonsiliasi menjadi sumber pembahasan. Buktinya adalah kunjungan kembalidelegasi keamanan Mesir untuk memantau rekonsiliasi di Jalur Gaza dankesepahaman seputar krisis kemanusiaan Gaza yang diterjemahkan untukmeringankan sebagian dan memasok barang-barang dari Mesir.
Rahasia atauTekanan
Tidak sedikitkalangan termasuk aktivis jejaring media sosial dan media yang menilai bahwaapa yang terjadi ini merupakan tekanan Mesir pada pimpinan Hamas. Namun penilaianini dibantah oleh analis politik Talal Okal. Dia mengatakan &ldquoTur ini rahasiayang menegaskan bahwa kita berada pada tahap krusial dan jangka waktu yangpanjang dengan persetujuan dan semangat dari Hamas.”
Dia yakin bahwatur sekarang yang mencerminkan keseriusan Mesir dan Hamas dalam sejumlah isupenting rekonsiliasi di antaranya adalah konsensus besar dan kunjungandelegasi Mesir ke Gaza beberapa hari yang lalu itu menunjukkan adanyakesulitan-kesulitan dalam rekonsilasi.
Anggota BiroPolitik Front Demoktatik Talal Abu Dzarifah mengungkapkan kalau dirinya tahubahwa penjangnya kunjungan dan intensitas pertemuan ini sebabnya adalah upayaKairo untuk menghasilkan sikap final Hamas seputar rekonsiliasi. Delegasi Fatahakan bertemuan Mesir dan Hamas dalam beberapa hari ini.
Gaza dalahGerbang Mesir
Mesir memainkanperan yang berpengaruh dalam isu Palestina sebagai akibat dari kontak geografisdan politiknya secara langsung dengan Palestina terutama Gaza dan sebaliknyaadalah hubungan Mesir dengan Amerika Serikat dan Israel.
Aksi teror yangterjadi di Sinai menurut analis politik Hossam al-Dajni menjadikan pimpinanMesir berfikir secara mendalam bahwa Jalur Gaza merupakan pintu masuk pentinguntuk pembangunan melalui pemberdayaan gerbang Rafah agar menjadi gerbangekonomi yang membantu kedua belah pihak.
Piagam politikHamas yang diluncurkan pada 1 Mei 2017 lalu juga menyatakan tentang identitasgerakan Hamas secara jelas yang menegaskan bahwa gerakan Hamas tidak adakaitan dengan Ikhwanul Muslimin. Hal inilah yang membuat perubahan meskipunkecil pada sikap Mesir terhadap gerakan Hamas.
Setahun laluHamas dan Mesir memulai babak baru kerjasama di perbatasan dengan mendirikanzona keamanan setelah terjadi peningkatan serangan ISIS pada militer dandesa-desa Mesir di Sinai bentuk kejahatan yang dikecam oleh Hamas.
Menurut Hossamal-Dajni Kairo ingin mendapatkan peran yang memainkan peran Qatar dan Mesir diGaza setelah bertahun-tahun putus dengan Mesir yang telah memberinegara-negara yang disebut Mesir sebagai musuh politik untuk mengisikekosongan.
Anggota BiroPolitik Front Demoktatik Talal Abu Dzarifah berpendapat bahwa Mesir tahunkekuatan Hamas dalam perimbangan kawasan. Karena itu Mesir punya kepentingandengan Hamas untuk meluruskan kancah politik guna menghadapi setiappenyelesaian politik di kawasan.
Pada saat yangsama Hamas yang terkepung di Gaza dengan intensifikasi rencanaAmerika-Israel berharap bisa mendapatkan pemahaman baru tentang kediktatorangeografi karena Mesir adalah satu-satunya paru-paru bagi Gaza yangmenghubungkannya dengan dunia. (was/pip)