Thu 8-May-2025

Mereka Terdampar di Bandara Kairo Dengan Deritanya

Minggu 18-Februari-2018

Lebih dari 12jam warga Gaza tinggal di bandara Kairo. Mereka mengalami kesulitan dan penderitaanmenunggu-nunggu dibukanya perlintasan Rafah antara Mesir dan Gaza.

Puluhan pasien anak-anak dan wanita serta lanjut usiahingga berita ini diturunkan masih tinggal di bandara internasional Kairo. Merekaditahan selama lebih dari 12 jam tak bisa keluar dari bandara tersebut.

Dalam pembicaraanya dengan pusat informasi Palestina danjuga lembaga internasional mengeluhkan kondisi mereka yang terus berlanjutberada dalam tahanan pemerintahan Mesir. Seorang warga Palestina HM menuturkanpenderitaan dan kesusahan yang dialami mereka di dalam bandara menyusulpengumuman pemerintahan Mesir yang menutup perlintasan Rafah dari kedua arah. Merekamenutup perlintasan ini dengan alasan keamanan.

Seorang warga yang sedang melakukan pengobatan untuksalah seorang anggota keluarganya karena penyakit kanker mengatakan kamimemutuskan untuk pulang ke Gaza dengan menggunakan bus trans sesampainya kamidi bandara pada pagi hari Jum&rsquoat 9 Februari lalu. ia melakukan perjalanan selama10 jam yang diselingi dengan penggeledahan terhadap barang bawaan dan tasmereka. Bahkan sebagian mereka melempari isi tasnya ke tanah. Hingga saat inikedubes Palestina belum melakukan tindakan apapun terkait kasus mereka.

Seorang pemuda Palestina mengatakan bus yang mereka tumpangiharus menunggu selama 4 jam saat tiba di perlintasan Baludzah utara Sinai.Saat kami menunggu selama ini keamanan meminta kami untuk kembali ke Kairo dantentu kami tolak.

Alasan Yang Dibuat-buat

Setelah bernegosiasi dan para panumpang menolak kembalike Kairo jumlah mereka saat itu sekitar 120 orang dalam dua bus yang merekatumpangi kedubes Palestina menjanjikan akan mengontak pihak Mesir danmemberikan warga Palestina Paspor dan diperbolehkan mengunjungi Kairo. Makakami sepakat untuk kembali ke Kairo karena janji kedubes tersebut. Namun tatkalakami sampai di gerbang bandara datanglah seorang utusan kedubes Wail AbuMustafa dan mengatakan kepada kami ditahan sementara di bandara. Seorang wargamengatakan kepada petugas kedubes ini &ldquobohong&rdquo jelas berarti pembicaraankemarin hanya permainan saja.

Utusan kedubes Palestina itu kemudian mengancam wargauntuk tidak berbuat apa-apa yang menyebabkan kekacauan. Kalau tidak mereka akandiserahkan ke keamanan Mesir. Tunggulah isyarat dariku mereka akanmemperlakukan kalian dengan kekerasan dan akan mengurung kalian di bandaraungkap warga tersebut kepada koresponden kami di lapangan.

Bandara Internasional

Melalui ucapan kedubes Palestina tadi sangat jelasbahwa warga menolak perlakuan mereka. Sikap mereka menolak sejak awal menolakuntuk kembali ke Kairo. Otoritas bandara Mesir mengurung mereka di satu ruanganyang luasnya tak lebih dari 70 meter persegi dihuni sekitar 200 orang lebih. Merekasemua menunggu dibukanya perlintasan Rafah.

Seorang warga yang dihubungi infopalestina mengatakankondsi mereka di bandara yang tak layak bagi seorang manusia. Padahal diantaramereka terdapat para wanita hamil anak-anak dan orang tua lanjut usia yangterluka. Di ruangan itu tak terdapat apa-apa kecuali kursi dan beberapa selimutyang baru sampai setelah dua hari mereka menunggu di bandara. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied