Gerakan wanitaPalestina Senin (12/2) menyerukan presiden Palestina Mahmud Abbas agarbertanggung jawab aras kondisi yang saat ini terjadi di Gaza. Mereka mintaAbbas menghentikan sangsinya untuk Gaza dengan alasan yang lemah dan dibuat-buatditengah kondisi rekonsiliasi yang terseok-seok.
Dalam aksinyayang dilakukan di depan depan markas Program Pembangunan PerserikatanBangsa-Bangsa (UNDP) di sebelah barat Kota Gaza gerakan wanita ini memintarealisasi dari rekonsiliasi Palestina berikut keputusan-keputusan yang telah disepakatidalam menjaga jalinan social dan pemberian hak mereka. Mereka menolak ada tawar-menawardalam hak sebagai bangsa dan permainan politik.
Rana al-Nayrab juru bicara gerakan tersebut mengatakanpengepungan yang tidak adil yang telah membayangi semua sector baik kesehatan pelayanankehidupan sosial sektor dan institusi perempuan yang memiliki dampak yangserius dengan tingkat kemiskinan meningkat hingga lebih dari 65 % rawanpangan atau gizi buruk mencapai 28%. Sementara jumlah pengangguran terusmeningkat. Jumlah lulusan sekolah yang menganggur mencapai 130.000  setiap tahunya.
Dia mengisyaratkan realitas sektor dan institusiperempuan di Gaza semakin memburuk karena krisis Palestina yang mengancamkelanjutan pelayanan dari banyak institusi wanita seperti pemblokiran rekeningbank menghentikan pengiriman uang dan tindakan sewenang-wenang terhadap bangsaPalestina di Gaza.
Dia menekankan apa yang terjadi di masyarakatPalestina saat ini merupakan ekses blokade yang kian mencekik yang diterapkan Zionis.kebijakan ini tentunya merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan bertentangandengan semua piagam internasional dan moral. Kondisi ini telah mencapaipuncaknya dalam sebuah tragedy tragis dengan firasat dan keputusasaannya. Merekatelah merampas hak hidup warga dari tingkat paling rendah.
Oleh karena itu ia meminta pemerintah Palestina untuk segeramembuka rekening bank untuk institusi mereka terutama perempuan dan memasokGaza dengan persediaan bahan bakar dan obat-obatan dasar. Disamping menyelamatkansektor kesehatan yang sedang menghadapi krisis paling serius mengancam pasiendan masyarakat Palestina secara umum.
Gerakan ini juga meminta faksi-faksi Palestina untukmemikul tanggung jawab sepenuhnya atas apa yang terjadi. Mereka meminta faksi Palestinamemperjelas sikap mereka terhadap realitas rakyat dan terbuka. Selain itumereka menekankan pentingnya meninggalkan sikap abu-abu dalam menghadapimasalah yang terang benderang saat ini.
Selain itu gerakan wanita ini meminta masyarakat internasionaluntuk memikul tanggung jawabnya atas situasi kemanusiaan di Palestina terutamadi Jalur Gaza bekerja keras dalam mengekang Zionis untuk mengakhiripengepungan yang tidak adil yang diterapkan Zionis selama ini. (asy/pip)