KetuaOrganisasi Pengusaha Palestina di Gaza Ali Hayik menegaskan bahwaberlanjutnya penggunaan mekanisme rekontruksi Jalur Gaza (GRM) untuk melakukanpasokan bahan bangunan semakin menambah ancaman runtuhnya ekonomi di JalurGaza.
Dalam pernyataanpers Sabtu (10/2/2018) Hayik menjelaskan bahwa proses rekontruksi yang sudahberjalan sekitar 4 tahun masih terkendala dan berjalan lambat akibat blokadeZionis Israel serta mekanisme rekontruksi yang menghalangi pasokan bahan bangunan khusus keJalur Gaza dengan kebebasan penuh.
Dia menjelasakanjumlah bahan bangunan yang dipasok ke Jalur Gaza dari 14 Oktober 2014 sampai 10Februari 2018 hanya sekitar 27 juta ton atau hanya 43% dari total kebutuhanJalur Gaza untuk rentang waktu yang sama. Hayik menyerukan pentingnyamembatalkan mekanisme kerja sesuai dengan program GRM ini dan menyebutkansebagai mekanisme yang mandul.
Dia memperingatkanbahwa Jalur Gaza sedang menuju ke tragedi kemanusiaan dan ekonomi sesungguhnyayang akan menghancurkan semua sektor masyarakat Palestina di Jalur Gaza. Tingkatpengangguran dan kemiskinan telah sampai pada tingkat yang belum pernah terjadisebelumnya.
Tingkat penganggurandi Jalur Gaza mencapai 466% sebanyak 60% di antaranya adalah kalangan pemudadan 80% wanita. Ada lebih dari 250.176 lulusan yang menganggur. Ditambah lagidengan angka kemiskinan mencapai lebih dari 65%. Angka ini telah merubah satujuta warga Jalur Gaza menjadi orang-orang yang mendapatkan bantuan dari UNRWAdan lembaga-lembaga bantuan internasional.
Hayikmenegaskan pentingnya mendahulukan kepentingan nasional dan menjauhkan kebutuhanwarga Gaza dari perselisihan politik. Dia mengingatkan bahwa rakyat Gaza berhakhidup dengan bermartabat. Kerena mereka berada di gar terdepan dalam membela isuPalestina dan konstanta-kontanta nasional. (was/pip)