Tue 6-May-2025

Museum “Abu Jihad” Saksi Teguh Menghadapi “Heroisme Israel”

Senin 5-Februari-2018

Museum &ldquoAbuJihad&rdquo adalah saksi kejahatan penjajah Zionis terhadap para tawanan Palestinadi penjara-penjara Zionis. Merupakan pusat penelitian di bawah Universitasal-Quds yang mendokumentasikan apa yang dialami para tawanan Palestina. Berbagaiupaya dilakukan penjajah Zionis untuk memadamkan peran museum ini danmembungkam suaranya dalam membongkar kejahatan penjajah Zionis. Namun semuaupaya itu tidak membuat pengelola tunduk. Terutama upaya penghancuran yangdilakukan penjajah Zionis pada bulan Januari 2018. Museum kembali melakukantugasnya mendokumentasikan apa yang dialami para tawanan Palestina.

Direktur Museum&ldquoAbu Jihad&rdquo Fahd Abul Haj menyerukan kepada rakyat Palestina di dalam dan diluar negeri bahwa museum &ldquoAbu Jihad&rdquo dibuka kembali dan siap menerima parapengunjung setelah terhenti beberapa waktu yang lalu karena kerusakan parah yangdiakibatkan oleh penyerbuan dan perusakan yang dilakukan tentara penjajahZionis.

Abul Hajmenyatakan bahwa dalam waktu singkat pihaknya mampu merenovasi semua kerusakanparah yang terjadi pada ruang-ruang pameran meski aksi penghancuran terjadihampir semua ruang properti dan koleksi museum.

Kepada korespondenPusat Informasi Palestina Abul Haj mengatakan bahwa semua itu karena tekad dankegigihan menejemen museum untuk melawan semua kebiadaban penjajah Zionis danupayanya untuk membungkam suara kebenaran dan mencekik semua minbar yangmembongkar kejahatan penjajah Zionis terhadap rakyat Palestina dipenjara-penjara mereka. Dia menegaskan bahwa apa yang dilakukan menejemenmuseum untuk bengkit kembali adalah sebagai kelanjutan perang kehendak antaraorang-orang Palestina terutama gerakan tawanan dengan penjajah Zionis yangdzalim.

Abul Hajmengingatkan bahwa lebih dari 20 tahun yang lalu telah terjadi penyerbuan yangsama. &ldquoKami yakin sekali bahwa penjajah Zionis akan menyerang dan berusahamenghancurkannya membungkamnya dari mengatakan yang benar. Karena itu dulukami menghadapi tantangan lain yang bisa kami atasi semuanya. Tidak pernahhilang dari kami ide untuk membela koleksi dengan berbagai cara&rdquo tegasnya.

BagaimanaPenyerbuan Terjadi

Terkait denganpenyerbuan yang dilakukan pasukan penjajah Zionis ke museum Abu Jihad belumlama ini Abul Haj mengatakan &ldquoPada hari Kamis 18 Januari 2018 pasukanpenjajah Zionis menyerbu area utama kampus Universitas al-Quds di Abu Deis dikota al-Quds. Mereka menghancurkan pintu belakang museum dan menghancurkansebagian besar koleksi museum.&rdquo

Dia menambahkan&ldquoBegitu mengalami serangan kami langsung membentuk panitia untuk meminimalisirkerusakan yang terjadi di semua ruang pameran museum juga pada sebagian besararsif tawanan dan cetakan. Kami bisa katakan bahwa serangan utama terjadi padaruang-ruang pameran museum lebih dari separuhnya dihancurkan.&rdquo

Lebih janjutdia mengatakan &ldquoMereka juga merusak hampir 70 persen ruang pameran museum. Adajuga kerusakan langsung pada arsip ensikklopedi gerakan tawanan. Bisa dibayangkanbesarnya biaya yang tinggi tidak hanya finansial tapi juga upaya luar biasa yangdilakukan oleh puluhan kader untuk menyukseskan upaya ini. Karena itu sayakatakan serangan ini terjadi sangat hebat dan bertujuan untuk melenyapkan institusiini agas tidak bisa sama sekali memberikan pelayanan.”

PengerahanSemua Potensi

Abul Hajmelanjutkan &ldquoKarena kami paham tabiat serangan yang terjadi bahwa tujuannyaadalah untuk melenyapkan lembaga ini maka yang menjadi perhatian pertama kamiadalah segera mengembalikan semuanya seperti sedia kala. Karena itu kami segeramengerahkan semua energi dan potensi yang ada pada kami dan sebagian pihak yangpercaya (pada kami) untuk kerja keras mengembalikan museum menunaikan misinyadalam waktu singkat. Meskipun ini adalah tantangan besar karena kerusakanbesar biaya yang tinggi dan persiapan untuk mengembalikan ruang-ruang pameranberfungsi kembali. Namun keyakinan kami pada misi dan keadilan isu yang kamikampanyekan ini serta kegigihan kami untuk terus maju mengalahkan semuakesulitan. Dengan pertolongan Allah dan bantuan berbagai pihak kami mampu membukakembali museum dan menyambut kedatangan para pengunjung seperti biasa.&rdquo

Abul Hajmengatakan melihat apa yang terjadi nampaknya museum ini adalah target pertamapenjajah Zionis. Karena di Universitas al-Quds ada banyak museum lain dan pusatdokumentasi di berbagai bidang. Tidak satupun yang mengalami penyerangan danperusakan seperti ini. Ini menegaskan tentang niat busuk penjajah Zionis. Namuntegas Abul Haj pihaknya yakin bahwa dengan karakter kerja museum ini makasangat mustahil bisa dihancurkan. &ldquoSekiranya mereka bisa merusak danmenghancrukan pameran maka hal itu tidak akan menghilangkan dasar-dasar kerjakami dan mereka tahu betul itu. Namun mereka memiliki pesan untuk kami yangbertujuan membuat kami gentar melanjutkan misi kemanusiaan kami yang menjadikebanggaan kami&rdquo pungkasnya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied