Ketua parlemen LibanonNabih Berri menyambut delegasi Hamas yang dipimpin anggota biro politik dankordinator luar negeri Hamas Izzat Rashiq.
Pertemuan membahasperkembangan Palestina dan kasus percobaan pembunuhan salah satu kader Hamas diShaida.
Tokoh Hamas Izzat Rashiqmenyampaikan perkembangan Palestina dan sikap Hamas terkait percobaanpembunuhan Muhammad Hamdan di Shaida dan menyampaikan terimakasih kepadaLibanon dan aparat keamanan yang berhasil menangkap pelaku kejahatan secaracepat.
Hamas menyampaikanapresiasi atas sikap pemerintah Libanon terkait kasus ini dan menegaskan bahwakejahatan ini tak hanya mengincar Hamas saja tetapi juga mengincar kedaulatandan keamanan Libanon.
Rashiq menegaskan bahwaHamas tidak akan memperluas pertempuran ke luar Palestina kasus ini akanmendorong Israel membayar harga mahal dengan berlanjutnya perlawanan diPalestina. Juga dibahas perundingan seabad dan upaya menghapus persoalanPalestina dan dampaknya bagi bangsa Arab dan umat Islam.
Menurut Rashiq bangsaPalestina komitmen pada haknya secara menyeluruh dan tanah airnya taksejengkalpun tanah Palestina diserahkan kepada penjajah meski dibelakangIsrael ada Trump dan sekutunya. Kami tegaskan meski Trump berupaya mencabutpersoalan al-Quds dari meja perundingan saat ini juga ternyata hendakmengakhiri persoalan pegungsi dan hak kembali ke Palestina. Persoalan UNRWAmerupakan bagian dari konspirasi ini. Kami menolak semua inisiatif Amerikakami yakin segenap dunia Arab dan Islam serta Negara donor akan terusmelanjutkan peran ini sebagai symbol kelanjutan persoalan pengungsi Palestina.Kami menolak tegas kepindahan identitas warga Negara bagi pengungsi Palestina baikdi Libanon Suriah Yordania dan sejumlah Negara Arab lainnya.
Rashiq menyebutkanperkembangan rekonsiliasi Palestina mengalami kemajuan Hamas telah mengambillangkah positif untuk menyukseskannya. (mq/pip)
