Tue 6-May-2025

2 Perwira Israel Bersekongkol Bunuh Hamdan di Libanon

Senin 29-Januari-2018

Sebuah suratkabar di Libanon mengungkapkan rincian baru mengenai upaya pembunuhan terhadap pemimpinHamas di negeri tersebut Muhammad Hamdan di Shaida selatan Libanon.

Berdasarkan informasi dari sejumlah media keamananLibanon menyebutkan intelijen Israel tidak cukup dengan menugaskan para agennyauntuk membunuh pemimpin Hamas tetapi juga mengerahkan dua perwiranya untukmembunuh Hamdan. Salah satunya bertugas untuk menanam ranjau dan yang lainyameledakkanya. Keduanya kemudian meninggalkan Libanon. Keduanya menggunakan pasporGeorgia Swedia dan satu lagi Irak.

Sumber menyebutkan bagian informasi di pasukankeamanan dalam negeri Libanon mengisyaratkan pihaknya mempunyai foto lengkapterkait operasi pembunuhan terhadap Hamdan. Namun ternyata gagal secaratiba-tiba. Ia mengisyaratkan yang paling bahaya adalah bagian informasiLibanin berhasil mengidentifikasi dua tantara Zionis yang bekerja sama denganpara agennya untuk membunuh Hamdan.

Pihak keamanan menambahkan pihaknya telah mengantongiinformasi mengenai dua perwira tersebut dan sudah didokumentasikan kapanmasuknya ke Libanon dan kapan keduanya keluar. Apa peran keduyanya hingga jeniskwarganegaraan keduanya hingga keduanya bisa berjalan-jalan di Libanon denganbebasnya.

Selain itu pihak keamanan juga telah mengidentifikasidua agen Zionis yang bekerja sama dalam aksi pembunuhan pemimpin Hamas ini. Salahsatunya adalah Muhammad H. yang telah diserahkan pemerintahan Turki. Dia ternyatasudah lama bekerja untuk agen Mossad Israel sejak lima tahun yang lalu. Ia mulaimengincar pemimpin Hamas ini sejak tujuh bulan terakhir yaitu sejak kepindahanyake rumah barunya sebelum aksi pembunuhan itu dilaksanakan. Dimana sebelumnyaHamdan tinggal di wilayah Sirub Shaida sejak enam bulan lalu.

Agen kedua bernama Muhammad B yang namanya muncul dimedia. Ia menjabat sebagai ketua dari operasi pembunuhan kemarin. Di bertugasmemantau Hamdan sejak ia mengontrak rumahnya dekat para pemimpin Hamas lainyadengan menyamar sebagai tukang cuci pakaian.

Pihak intelijen Israel sebelumnya telah memasang kameratersembunyi untuk memata-mata korban. Namun mereka tak menemukan apa yangmereka&nbsp cari untuk bahan pemeriksaan.Muhammad B ini kemudian meninggalkan Libanon pada 14-15 Januari menuju Turkiuntuk kemudian berangkat ke Belanda melalui Roma. Melalui pemeriksaan yang dilakukanpadanya terungkap bahwa ia memata-mata Hamdan dalam beberapa hari terakhirsebelum melaksanakan aksinya.

Dijelaskan peran Muhammad B bukan hanya memata-mataiHamdan. Bahkan ia telah menugaskan seorang perempuan untuk menguntitnya dariBeirut ke Shaida dan memasangkan bom di bawah mobil Hamdan yang hingga kini belumdiketahui identitasnya. Pada Kamis malam (11-12 Januari 2018) keduanya dibawaberpindah ke Shaida dan diperkirakan keduanya mau memasang bom malam itu juga.Karena Hamdan tidak membawa mobil kecuali pada hari Jumat dan Ahad saja. Kedua hariitu merupakan hari libur ditempat ia ngajar.

Akan tetapi tanpa diperkirakan sebelumnya Hamdanpulang dari bepergianya dan tiba di parkiran mobil sekitar jam tiga subuh. Ia terkejutdengan hadirnya dua pemuda dan pemuda di parkiran tersebut. Ketika Hamdanbertanya kepada sang pemuda diperkirakan bernama Muhammad B ia menjawab maumencuci tanganya. Kemudian ia menyebut nama satpam gedung tersebut sambilberkata bahwa satpam mengetahui tentang keberadaan kedua orang tadi. Tatkala iamendengar nama satpam ia percaya dan tidak banyak lagi bertanya langsung iamenuju rumahnya meninggalkan tempat tersebut.

Berdasarkan informasi dari saksi mata dan satpam digedung tersebut diperoleh informaasi bahwa tersangka Muhammad B mirip danberhasil diketahui identitasnya secara lengkap. Istri dan keluarganya sudahmemberikan keterangan bahkan sudah mendapatkan fotonya. Demikian juga denganseorang perempuan yang menemaninya menurut saksi mata ia seorang berperawakanAsia Timur dan memakai kaca mata baca.

Muhammad B kemudian pulang ditemani perempuan yangmasih misterius pada Sabtu malam Ahad&nbsp(14 Januari). Dialah yang memasang bom di dalam mobil Hamdan. Ia kembalike Bairut besama teman perempuanya yang kemudian berangkat ke Qatar melalui Bandarainternasional Beirut. Dari sana ia berangkat ke negeri ke 3 yang tidakdiketahui hingga hari ini.

Dari Beirut Muhammad B ditemani seorang laki-laki yangmasih belum diketahui kembali ke Shaida pada pagi hari untuk melancarkan aksinya.Setelah ia memata-matai mobil Hamdan dari jarak tak lebih dari 100 meter. Ia menungguHamdan turun menuju mobilnya. Tat kala Hamdan membuka mobil dan masuk kedalamnya. Namun hal yang tak diduga yang menyelamatkan Hamdan adalah ia sibuk dengansetir mobil. Tat kala ia memasukan tanganya tanpa duduk di atas jok mobilsementara badanya masih di luar mobil. Akan tetapi kedua orang pelaku mengiraHamdan sudah masuk ke dalam mobil dan duduk di atas jok mobil. Maka tat kaladiledakan Hamdan masih di luar mobil dan selamat dengan menakjubkan. &nbsp(asy/pip)&nbsp

Tautan Pendek:

Copied