Sejumlah YayasanKhusus di Jalur Gaza mengkhawatirkan ledakan situasi akibat ambruknyaperekonomian. Mereka menganggap lembaga internasional semuanya bertanggungjawab atas kondisi ini.
Walid Hisriketua Kamar Dagang Gaza dalam konferensi persnya Senin (15/1) mempertanyakan kenapasemua diam melihat penderitaan dan kesengsaraan kami sejak awal?. Kami telahsampai pada titik nol. Setiap saat kondisi ini bias meledak. Betul memang kita katakankepada semuanya ledakan situasi tak mustahil lagi terjadi dan tidak ada celahlagi bagi kita untuk diam.
Hisrimemperingatkan Jalur Gaza khusus takkan membiarkan rakyat perdagangan danperekonomian mereka pemuda dan para kadernya meminta-minta.
Dengan iniketua kamar dagang Gaza mengumumkan sejak Senin (23/1) kami akan mogok massalsebagai langkah awal akibatnya merosotnya perekonomian Gaza. Ia menganggap parapejabat Palestina dan lembaga internasional bertanggung jawab atas ambruknyaekonomi Gaza.
Ia menegaskansejumlah yayasan di Gaza telah mengirimkan surat kepada Presiden PalestinaMahmud Abbas menjelaskan kondisi sulit saat ini. Mereka meminta Abbas segeraintervensi menyelamatkan krisis Gaza.
Indeksperekonomian Gaza sampai pada level yang luar biasa belum pernah terjadisebelumnya. Pengangguran sampai pada 46 %. Jumlah pengangguran hamper seperempatjuta jiwa. Kemiskinan melonjak hingga 65 % dan rawan pangan keluarga Palestina mencapai50 %. (asy/pip)