Wed 7-May-2025

Nelayan Zaidan Pergi Mencari Nafkah Pulang Tak Bernyawa

Senin 15-Januari-2018

Selama ininelayan-nelayan Palestina di Jalur Gaza selalu menjadi target serangan kapalperang penjajah Zionis. Sudah banyak yang gugur terluka dan ditangkap pasukanpenjajah Zionis. Selain perahu-perahu mereka yang dibakar dan disita. Karena itusebagian nelayan Palestina di pantai Gaza berusaha menghindar dari buruan danserangan kapal-kapal perang penjajah Zionis agar tetap bisa mengair nafkah dilaut. Yaitu dengan mengalihkan lokasi melaut mereka di laut Rafah wilayahselatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir.

Pada hari Jum&rsquoat(12/1/2018) pemuda nelayan Abdullah Zaidan berangkat dari kamp pengungsi Syatidi barat kota Gaza menuju kota Rafah untuk mencari nafkah guna menghidupi 4 anaknyakeluarga dan kedua orang tuanya. Dia berusaha menjauhi operasi militer penjajahZionis yang memburu perahu-perahu nelayan Palestina di laut Gaza.

Meski sangnelayan ini sudah berusaha agar bisa pulang dengan selamat membawa hasil jerihpayahnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun belum sempai 24 jamsetelah keberangkatannya datang berita yang mengejutkan kepada keluarga dananak-anaknya bahwa ayah mereka terluka tembak oleh pasukan angkatan laut Mesir.Padahal sebelum berangkat dia sudah berjanji kepada anak-anaknya akan pulang kepadamereka dengan membawa kebutuhan sehari-hari mereka dengan perahu sederhadayanag dimilikinya.

Setelah timmedis di rumah sakit Abu Yusuf Najar di selatan Jalur Gaza berusaha intensifuntuk menyelamatkan nyawanya Abdullah Zaidan (33) meninggal dunia pada Sabtu (13/1/2018)akibat luka parah yang dialami karena tembakan langsung di dadanya oleh pasukanangkatan laut Mesir saat mencari ikan di laut Rafah.

KementrianKesehatan Palestina di Jalur Gaza pada Sabtu pagi mengumumkan Abdullah Zaidan(33) meninggal dunia setelah terluka parah oleh peluru yang ditembakkan pasukanangkatan laut Mesir di laut propinsi Rafah wilayah selatan Jalur Gaza pada Jum&rsquoatmalam.

Perpisahan yangMenyakitkan

Di pemakanganSyaikh Ridwan di barat kota Gaza ayah almarhum sambil menangis melepaskepergian anaknya seorang nelayan yang dia didik dalam profesi ini sejakkecil.

Kepada korespondenPusat Informasi Palestina ayah almarhum Abu Muhammad mengatakan &ldquoAnak sayaini saya didik sebagai nelayan sejak kecil.&rdquo Dia menegaskan bahwa anaknyaadalah seorang nelayan sipil biasa tidak mengancam atau membahayakan siapapunhanya mencari nafkah untuk keperluan sehari-hari.

Abu Muhammadmempertanyakan sebab anaknya menjadi target sserangan dan dibunuh padahal diatidak pernah mengganggu atau meyakiti siapapun. Atau karena dia melanggarperbatasan Palestina?

Dengan deraiair mata Abu Muhammad menuturkan kepada koresponden Pusat Informasi Palestina&ldquoAnak saya yang damai dan tidak menjadi ancaman siapa-siapa &nbsptelah dibunuh tanpa dosa dan kesalahan. Hasbiyallhuwani&rsquomal wakil.. hasbiyallahu wani&rsquomal wakil&rdquo ungkapnya diulang-ulang.

Lebih lanjutdia mengatakan &ldquoSetiap hari mereka mengintip para nelayan yang muslim ataubukan muslim. Namun orang Yahudi yang masuk ke tempat mereka dibiarkan denganselama dan damai.&rdquo

Sementara itusaudara kandung korban kepada koresponden Pusat Informasi Palestinamenceritakan bahwa saudaranya Abdullah Zaidan sedang bekerja mencari ikan dilaut. &ldquoDan Allah taqdirkan hari ini (Sabtu red) adalah hari terakhir dalamhidupnya&rdquo ungkapnya.

Dia mengatakan&ldquoDia diserang oleh kapal pemburu Mesir. Alhamdulillah dia dimuliakan Allahdengan gugur syahid.&rdquo

Tidak MelanggarPerbatasan

Militerangkatan laut Mesir secara terus-menerus memburu dan menyerang perahu-perahunelayan Palestina yang bekerja mencari ikan di lepas pantai Palestina meskimereka tidak melanggar perbatasan laur Palestina-Mesir.

Menanggapi gugurnyanelayan Abdullah Zaidan Kapten Nelayan Palestina Nizar Ayyash dalampernyataan khusus kepada Pusat Informasi Palestina mengatakan &ldquoPemerintah Palestinaharus berkomunikasi dengan otoritas Mesir untuk melakukan penyelidikan seputarkasus penembakan terhadap nelayan Palestina Abdullah Zaidan.&rdquo

Dalam konteksterkait berdasarkan penyelidikan awal yang dilakukan Kementrian Keamanan DalamNegeri Palestina di Jalur Gaza mengungkap bahwa perahu nelayan Palestinatersebut mengalami serangan tembakan langsung dari militer angkatan laut Mesiryang mengakibatkan nelayan Palestina tersebut gugur dan belum melanggarperbatasan Mesir.

Dalam pernyataanyang dirilis pada hari Sabtu (13/1/2018) Kementrian Keamanan Dalam NegeriPalestina di Jalur Gaza mengatakan bahwa Abdullah Zaidan (33) gugur dekatperbatasan laut Palestina-Mesir pada saat para nelayan bekerja melaut mencariikan.

KementrianKeamanan Dalam Negeri Palestina meminta agar Mesir melakukan penyelidikan atasgugurnya nelayan Palestina tersebut. Ditegaskan bahwa penyelidikan awal yangdilakukan Kementrian Dalam Negeri Palestina menegaskan bahwa perahu nelayanPalestina tersebut belum melewati perbatasan Mesir. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied