Perdanamenteri Israel Benyamin Netanyahu memulai lawatanya secara resmi ke Indiaselama beberapa hari bersamaan dengan peringatan 25 tahun hubungan diplomatic keduanegara.
Dalam kunjungannyakali ini  Netanyahu ditemani 130pengusaha Israel yang bekerja di 100 perusahaan di bidang teknologikemiliteran perairan sumber daya alam pertanian dan makanan ditengahgerakan boikot internasional termasuk India.
Koran Haaretzmenyebutkan delegasi perusahaan Aeronautika yang mengkhususkan diri dalampembuatan pesawat tanoa awak akan membantu Netanyahu dalam meningkatkan hubunganperdagangan antara pendudukan dan New Delhi.
Perlu dicatatperusahaan Aeronautika tunduk lembaga penyelidikan kriminal sensitif yangmelarang pihak berwenang Israel menyerbarkan rincian dalam keterlibatanya dalamoperasi pesawat tak berawak “bunuh diri” terhadap tentara Armenia diAzerbaijan.
Dalam kaitanini sejumlah kelompok aktivis masyarakat sipil di India menyatakan penolakandan pemboikotannya atas kunjungan Netanyahu tersebut. Mereka menyerukan dalamspanduk dan media kampanye elektronik serta di jejaring sosial menetangkejahatan Zionis terhadap bangsa Palestina.
Menurut jadwalkunjungan Netanyahu ini akan menghasilkan Sembilan penandatanganan perjanjianperdagangan dengan tujuan untuk meningkatkan perdagangan dengan India dariempat menjadi 10 miliar dolar AS per tahun dengan fokus pada ekspor militersenilai 500 juta dolar.
Selamakunjungan tersebut sejumlah nota kesepahaman akan ditandatangani seperti dibidang gas minyak energi terbarukan penelitian dan pengembangan industribersama serta modernisasi perjanjian penerbangan antara Tel Aviv dan NewDelhi.
Perlu diketahuihubungan antara India dan Israel secara bertahap tumbuh setelah India memisahkandiri secara alami dari  militer-militeryang selama ini memusuhi Zionis. Bahkan India memberikan suaranya pada sebuahlaporan PBB terkait perang Gaza pada tahun 2014 lalu. Para diplomat Indiabergerak menjauh dari penggunaan Kata-kata kasar kepada Israel seperti yangterjadi di masa lalu walau masih mengutuk permukiman dan penolakan terhadapkeputusan presiden AS baru-baru ini ke Al-Quds.
Dalam beberapatahun terakhir Kampanye Boikot internasional untuk Israel  atau BDS terus berkembang di banyak negaraEropa bahkan Amerika Serikat dan negara-negara di benua Asia dan AmerikaSelatan karena berlanjutnya pelanggaran hak-hak rakyat Palestina.
Kampanyetersebut menyerukan pemboikotan terhadap Israel dengan menarik diri dari investasisampai berakhirnya pendudukan wilayah Palestina pembentukan sebuah negaraPalestina di wilayah-wilayah yang diduduki pada tahun 1967 serta penghentian penyitaantanah. (asy/pip)