Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan PalestinaHamas Musa Abu Marzuq menegaskan bahwa rekonsiliasi nasional Palestinaterancam bahaya dan treknya harus diluruskan dengan mendesak. Dia menyerukankepada gerakan Fatah agar berpindah dari keragu-raguan dan kebimbangan kepadakosa kata kerja dan pelaksanaan kesepakatan yang ditandatangani. Abu Marzuqmenegaskan bahwa gerakan Hamas bukan termasuk dari pihak dalam perpecahaninternal Palestina.
Hal tersebut disampaikan Abu Marzuq dalamwawancara dengan kantor berita Arab &ldquoQuds Press&rdquo Rabu (10/1/2018). Dia mengatakan&ldquoPernyataan yang keluar dari saya pekan lalu seputar rekonsiliasi dan sebagianpihak menganggap itu pernyataan pesimisme dan bukti baru goyahnya Hamas setelahharapan yang diberikan kepada rakyat Palestina beberapa bulan yang lalubukanlah masalah pesimis dan optimis sejauh itu adalah diagnosis pada raelitaskeadaan dan pada ketukan lonceng bahaya.&rdquo
Dia menyatakan bahwa pernyataannya tersebutsebagai upaya untuk mencapai rekonsiliasi dan meluruskan kembali trekrekonsiliasi yang setaraf dan seimbang. Dia menegaskan kembali kesiapan gerakanHamas untuk mengatasi setiap hambatan untuk menyukseskan rekonsiliasi yangdidasarkan kepada prinsip menjaga hak-hak nasional Palestina.
Dia menambahkan &ldquoKami telah memberikan banyakhal. Kami lebih mendahulukan kepentingan nasional yang tinggi dan kepentingan wargaPalestina atas kepentingan kelompok. Kami telah membubarkan komiteadministratif kami terima pemerintah konsensus di Jalur Gaza meskipun kamitelah sepakat pada bulan Februari 2017 agar presiden memulai musyawarahpembentukan pemerintah persatuan nasional karena pemerintah yang sekarangtelah gagal.&rdquo
Lebih lanjut Abu Marzuq mengatakan &ldquoCukupuntuk dikatakan bahwa 75% keputusan pemerintah tahun 2017 berkaitan denganliburan hari raya dan perayaan. Meski ada persoalan besar yang menyangkut warga.Meski demikian kami fasilitasi langkah-langkah penyerahan departemen dankementrian. Kami setuju untuk mengembalikan para pegawai yang mangkir sejakHamas berkuasa jumlahnya mencapai 1600 pegawai ditambah penyerahanperlintasan-perlintasan Gaza secara total meski itu bertentangan dengan apayang telah disepakati.&rdquo
Dia mengingatkan soal pembongkaran pos gerbangBet Hanun meski membahayakan keamanan. Hamas menanggapi secara positif semuakeperluan pemerintah siap menyerahkan front keamanan dalam negeri pendapatandan menyambut Hamdallah sebagai menteri keamanan dalam negeri dan dipertemukandengan elemen-elmen kementrian di Jalur Gaza.
Semua itu tegas Abu Marzuq terlaksana secaraprofesionalitas yang tinggi. Hamas komitmen dengan wacana media terpadusebagai imbalan pencabutan hukuman yang dihasilkan pada bulan-bulan sebelumnyayang ternyata belum dilakukan pencabutannya oleh Presiden Abbas.
Sayangnya belakangan Fatah bersikeras menolakpencabutan sanksi atas Jalur Gaza yang sudah dijanjikan dan disepakatisebelumnya. Terlepas dari keyataan bahwa &ldquosanksi dzalim&rdquo tersebut lahirbeberapa bulan yang lalu dan bukan simpul hakiki krisis Palestina.
Meskipun demikian tegas Abu Marzuq sekaranini Hamas bukan salah satu pihak dalam perpecahan politik Palestina. &ldquoKami akanterus mendukung persatuan nasional Palestina dan menyiapkan iklim untukpersatuan tersebut dengan segala sarana.&rdquo
Abu Marzuq menegaskan bahwa gerakan Hamas akanmengkaji semua kemungkinan dan langkah-langkah yang sesuai terhadapkemungkinan-kemungkinan tersebut dengan faksi-faksi lain. &ldquoKami memilikisejumlah pilihan agar rakyat di Jalur Gaza tidak terus dalam krisis. Kesabaran kamiterhadap situasi sekarang ini ada batasnya&rdquo tegasnya. (was/pip)