KomiteUrusan Pengungsi Norwegia mengingatkan ancaman Amerika membekukan donasinya kebadan PBB urusan pengungsi Palestina (UNRWA) bisa menimbulkan bencanakemanusiaan dimana ratusan ribu anak-anak Palestina di Tepi Barat GazaLibanon Yordania dan Suriah bergantung kepada badan PBB ini untuk biayapendidikan mereka. Serta menghancurkan pengaman social yang menjadisatu-satunya sumber untuk bertahan hidup di tengah kondisi penjajahan atau disaat bencana.
Sekjen KomiteNorwegia urusan pengungsi Yan Egland mengatakan &ldquoAncaman pemutusan bantuanuntuk tujuan politik sangat tidak demokratis meski Amerika bukan donator terbesarbagi kemanusiaan di dunia.&rdquo
Pembekuanbantuan ini tak akan merealisir apapun selain memicu kemiskinan dan putus asajutaan pengungsi Palestina pengurangan jatah makan kehilangan kesempatansekolah bagi anak-anak mereka.
SederhananyaBadan Kemanusiaan PBB tak mampu memenuhi kebutuhan mereka jika pembekuan donasiini dilakukan dan tanggung jawab berada di pundak Israel sebagai kekuatanpenjajah dan pemerintah Yordania Libanon dan Suriah yang menjadi tempatpengungsian Palestina.
KomitePengungsi Norwegia bekerja sama dengan UNRWA di Gaza yang memberikan dukunganmoril dan social kepada anak-anak korban perang di sekolah mereka jugamemberikan bantuan hukum bagi pengungsi untuk mengembalikan rumah-rumah merekayang hancur dalam agresi Israel ke Gaza tahun 2014 juga beroperasi di Tepi Baratdan al-Quds Timur bersama UNRWA dalam menjaga tatanan social Palestina. Pembekuandonasi ke UNRWA artinya menghilangkan kerja social untuk beberapa tahun bersamagenerasi yang hidup di bawan blockade berkelanjutan dan pertikaian yang kerapterulang.
Eglandmenyebutan pengurangan donasi yang menimpa UNRWA di Suriah menyebabkantingginya tingkat kesulitan yang dialami rakyat Palestina disana dimana hampir90 % bergantung kepada bantuan kemanusiaan sehingga mereka kehilangankesempatan satu-satunya mendapat bantuan penyambung hidup serta bisa memicukekacauan social di Yordania dan Libanon karena UNRWA merupakan penyalurbantuan utama bagi pengungsi Palestina dimana mayoritas mereka hidup di bawahgaris kemiskinan yang akut.
Disebutkanbahwa Amerika merupakan donator terbesar UNRWA donasinya mencapai 364 juta USDpada tahun 2017 selanjutnya Uni Eropa keduanya memenuhi 40 % kebutuhananggaran pokok UNRWA.
Menurut Eglandpembekuan bantuan yang dibutuhkan pengungsi karena tak ada persetujuan Amerikaatas sikap pimpinan Palestina sangatlah ironis. Kami menyeru pemerintahAmerika untuk tidak melanjutkan ancamannya yang bisa menurunkan polularitasnyasebagai donator kemanusiaan. (mq/pip)