Sat 10-May-2025

Upaya Israel Merusak Impian Negara Palestina

Selasa 9-Januari-2018

Rencana-rencanapembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang berturut-turut diumumkanpemerintah penjajah Zionis mengungkap bagaimana penjajah Zionis Israelmemanfaatkan jalannya perundingan yang sudah dimulai sejak lebih dariseperempat abad untuk mencegah berdirinya sebuah negara Palestina yang sudahseharusnya menjadi buah dari jalannya perundingan tersebut.

Di saat negosiatorPalesetina terlibat putaran sesi-sesi perundingan dengan harapan untukmendapatkan negara tersebut “Israel” bergerak paralel untukmenyelesaikan masalah solusi akhir seperti al-Quds pengungsi Palestinaperbatasan dan melipatgandakan jumlah para pemukim pendatang Yahudi dari 105ribu menjadi sekitar 750 ribu.

KetuaDepartemen Ilmu Politik Universitas Hebron Dr. Bilal Syobaki kepada Pusat InformasiPalestina mengatakan bahwa apa yang terjadi di ranah Palestina sekarang iniadalah upaya untuk menerapkan satu negara selaras dengan keputusan Amerika.

Dia menambahkanIsrael terus melanjutkan proyeknya yang menetapkan bahwa ruang geografi antaralaut dan sungai harus ada di dalamnya satu negara bernama &ldquoIsrael&rdquo. Dan apayang terjadi sekarang adalah untuk merusak kemungkinan pendirian sebuah negaraPalestina di bagian manapun dari wilayah Palestina yang diduduki penjajahZionis sejak tahun 1967.

Masih menurutSyobaki ada kemungkinan merusak infrastruktur institusi Otoritas Palestinayang sudah hampir runtuh. Ini terbukti dari pembicaraan pemerintah Amerikatentang kurangnya penghormatan orang Palestina terhadap dukungan finansial yangdiberikan kepada Otoritas Palestina.

Hal itu akanmendorong eksistensi Palestina menjadi hanya sekedar minoritas di dalam &ldquoIsrael&rdquodengan kemungkinan penerapan kebijakan pemindahan atau transfer orang-orangPalestina ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Ada beragampendapat Israel untuk solusi ini di antaranya adalah solusi bagi levelregional agar ada perluasan bagi orang-orang Palestina sampai ke Sinai danYordania.

Namun Syobakimelihat ada kesulitan yang menghadang pemberakuan pemindahan transfer saatsekarang ini. Utamanya adalah adanya ruang geografis regional yang bisamenampung orang-orang Palestina begitu juga orang-orang Palestina menjadilebih sadar dengan krisis pengungsian dan tidak akan mengulangnya lagi.

Namun skenarioyang paling dekat adalah bahwa Tepi Barat bersamaan dengan bejalannya waktumenjadi ruang pengusiran bagi orang-orang Palestina dengan tetap mempertahankankeberadaan Tepi Barat semacam kantong-kantong yang dikelola melaluilembaga-lembaga pelayanan lokal non politik seperti kotamadya.

Syobakimendalilkan hal itu dengan indikasi-indikasi yang muncul selama dua tahun terakhirmelalui upaya pemerintah sipil Zionis Israel untuk berkomunikasi langsungdengan orang-orang Palestina melalui halaman &ldquoseorang koordinator&rdquo.

Dia menyatakanada operasi luas untuk berkomunikasi langsung dengan orang-orang Palestinamenyelesaikan masalah mereka dan menghapus larangan keamanan. Hal inimengungkap keinginan Israel dalam berinteraksi dengan orang-orang Palestinasebagai penduduk dan minoritas dan bukan sebagai pihak politik yang diwakilioleh Otoritas Palestina atau PLO.

Perkembangan inimenjelaskan bahwa Israel sejak lama mulai melangkahi Otoritas Palestina danmengeloka urusan internal Palestina secara lanngsung tanpa membutuhkan adanyaOtoritas Palestina.

Syobakimenjelaskan bahwa Israel memiliki dua eksperimen dalam mengelola wilayah Palestina.Pertama secara langsung sebagaimana yang terjadi saat sebelum berdirinyaOtoritas Palestina dan kedua adalah eksperimen Otoritas Palestina.

Dia yakinIsrael akan mencari opsi kompromi dengan membiarkan lembaga-lembaga lokalPalestina mengelola masalah Palestina karena Israel tidak berkepentingandengan penyerahan masalah pendidikan kesehatan dan yang lainnya. Namunlembaga-lembaga ini tidak akan menjadi bagian dari infrastruktur negara namundi bawah&nbsp infrastruktur lembaga-lembagapelayanan selain negara dan otoritas Palestina.

Dalam hal inidia mengisyaratkan kemungkinan pengulangan model serupa untuk eksperimen GolanSuriah yang diduduki penjajah Zionis. Di sana ada lembaga-lembaga pelayananlokal yang sama sekali tidak memiliki sifat lembaga politik dan tidak memilikihubungan apapun dengan penjajah Zionis karena penduduk menolak berususandengan penjajah Zionis. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied