Sat 10-May-2025

Israel Manfaatkan Situasi untuk Berangus Isu Palestina

Selasa 9-Januari-2018

Menurut penulisdan analis politik Samer Anabtawi apa yang direncanakan Israel dan apa yangdilakukan sekarang di Tepi Barat adalah pelaksanaan rencana proyek &ldquoAlon&rdquo.

Kepada PusatInformasi Palestina dia menegaskan bahwa tahap sekarang ini adalah tahap untukmemberangus isu Palestina. Israel sedang memanfaatkan situasi internasional danregional serta ketergesa-desaan beberapa negara Arab untuk melakukannormalisasi dengan Israel selain memanfaatkan kondisi perpecahan dankemunduran kinerja Palestina.

Dia menilai apayang terjadi sekarang ini adalah menerapkan kompromi Amerika Israel yangdisepakari sejak lama. Namun muncul ke permukaan secara jelas belakang inidalam rangka berbagi peran antara penjajah Zionis dan Amerika untukmelaksanakan &ldquoproyek penyerahan&rdquo pada bangsa Palestina.

Anabtawimengatakan rencana ini sudah dilakukan pada tahun-tahun yang lalu denganmengukuhkan isolasi Tepi Barat dari Jalur Gaza sebagai pendahuluan untukproyek perluasan Gaza dan mengusir penduduk menuju Sinai serta mendirikansebuah entitas yang mungkin bernama sebuah negara Palestina.

Adapun Tepi Baratmaka arah rencana penjajah Zionis jelas. Yaitu melaksanakan UU Israel atas TepiBarat secara umum awalnya sekarang pada 60% wilayah Tepi Barat yaitu padakompleks-kompleks permukiman yahudi dan wilayah keamanan sekitarnya sertajalan-jalan protokol.

Sedang 40% wilayahTepi Barat yaitu wilayah zona &ldquoa&rdquo dan sebagian wilayah zona &ldquob&rdquo ditempatkandalam kantong-kantong dengan adanya penduduk non-warga namun terikat denganpemerintah otonomi dengan beberapa penataan dengan Yordania.

Bahkan skenarioini adalah solusi sementara bagi Israel sampai terjadi hegemohi total ataswilayah Tepi Barat dan pencalokannya secara keseluruhan setelah dilakukanlangkah-langkah yang banyak mengarah kepada migrasi sukarela akibat tekananekonomi atau berbagai faktor untuk mengurangi kepadatan penduduk secarasignifikan.

Anabtawi dalamperilaku &ldquoKoordinator Kerja Pemerintah Israel di Wilayah (Palestina)&rdquomembuktikan arah jelas penjajah Zionis untuk senuhnya mencabik-cabik isuPalestina dan merubahnya dari isu sebuah bangsa kebebasan isu politik mejadiisu kehidupan penduduk.

Dia menjelaskanbahwa perilaku ini memiliki dua arah yang paralel. Dari satu sisi berupayamasuk dengan asimilasi sosial Palestina secara terang-terangan untukmengarahkan orang-orang Palestina secara langsung menerima solusi mendatangbagi penyelesaian masalah sehari-hari.

Dari sisi lainberusaha menempatkan Otoritas Palestina di antara dua pilihan. Menyelaraskan dengansituasi ini dan menerimanya cukup dengan mengelola urusan penduduk di dalamwilayah pendudukan dan terikat penuh dengan proyek Zionis tersebut atau merusakotoritas pusat dan memperkuat otoritas semua kantong masing-masing.

Apa yang HarusDilakukan?

Gambaran gelapdan suram tentang masa depan isu Palestina terlukiskan oleh kebijakan-kebijakandan langkah-langkah Israel dan yang di belakang mereka yaitu pemerintahAmerika. Ha ini menjadikan pilihan-pilihan langkah Palestina terbatas.

Namun demikianmasih ada beberapa berkas yang memungkinkan bagi Otoritas Palestina untukdigunakan menghadapi dan menghalangi rencana-rencana penjajah Zionis. Namun inibergantung pada sejauh mana persiapan pimpinan otoritas Palestina untukmengambil langkah-langkah berani dan tidak konvensional.

KetuaDepartemen Ilmu Politik Universitas Hebron Dr. Bilal Syobaki mengatakan bahwaapa yang ada pada pimpinan PLO jauh lebih besar dari apa yang digambarkan olehpara jurubicara resmi PLO yang mengatakan bahwa &ldquoapabila Amerika tidaktransparan memimpin proses perdamaian maka kami akan mencari mediator lain.&rdquo

Dia meyakinisebagai orang Palestina harus kembali menyatukan komponen seluruh bangsaPalestina dan dalam konteks geografis dengan menunrut seluruh hak-hak Palestinayang mengembalikasi situasi kepada kondisi sebelum Oslo.

Dia menjelaskankarena Amerika dan Israel berlepas diri dari solusi dua negara lantas apa yangmerugikan Palestina dengan mengumumkan terang-terangan akan menuntut hak-haknyadi dalam wilayah pendudukan tahun 1948? Kenapa kita gigih dengan pilihanwilayah 1967 padahal kita tidak mungkin mendapatkan sebgian darinya?

Bagi merekayang melihat bahwa pilihan ini tidak realistis maka perlu diketahui bahwaapabila Israel dan masyarakat internasional tidak akan mengemblikan tanah yangdiduduki tahin 1967 atau 1948 maka lebih bijak kalau menuntut pilihan lebihbaik bagi Palestina.

Dia menambahkan&ldquoBila kita menuntut tanah 1948 dan belum terealisasi maka paling tidak kitatidak berada di jalan buntu perbatasan 1967 saat ini.&rdquo Meski pentingnyadukungan masyarakat itternasional secara diplomatik kepada isu Palestina namuntidak ada langkah politik apapun yang diambil atau langkah konkrit untukmenghadapi langkah-langka Trump.

Sedang Anabtawimenegaskan bahwa pimpinan PLO telah membahar banyak perkas dan menyia-nyiakanwaktu untuk meyakinkan penjajah Zionis dengan memberinya sebuah negara melaluiperundingan dan memberi kesempatan kepada penjajah Zionis untuk melakukanperluasan yahudisasi dan melakukan segala hal di lapangan.

Namun diamelihat masih ada secercah harapan. Bahwa masalah ini mulai terungkap danjelas. Siap yang meyakini kemungkinan mediasi Amerika bersih sampai kepadakeyakinan bahwa ini tidak benar. Siapa yang meyakini bisa mendapatkan sesuaidengan perundingan maka ini masih tidak mungkin.

Karena ituhanya ada satu jalan bagi bangsa Palestina. Yaitu persatuan nasional menyeluruhmengakhiri perpecahan dan membangun front internal terlebih bangsa Palestinayang teguh dan komitmen dengan haknya ini membutuhkan pimpinan bersatu yangmemelihara kepentingan nasional dan menyiapkan bangsa Palestina untuk yang akandatang.

Dia jugamenyerukan untuk membangun kembali aliansi internasional yang didasarkan kepadasikap pada isu Palestina dan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dikawasan regional berupa kemunduran kontrol Amerika pada tingkat global danmunculnya banyak kekuatan sentral di dunia.

Dia memintadirumuskan kembali program nasional mengembalikan hubungan dengan penjajahZionis ke frame awal. Yaitu: &ldquosebuah bangsa di bawah penjajahan yang inginbebas&rdquo dan pergi ke forum-forum internasional secara paralel dan bersatu.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied