Pihak berwenang Saudi menahan sejumlah pangeran saat mereka berkumpul di depan Istana Yamamah untuk memprotes kebijakan terbaru pihak kerajaan terkait kondisi ekonomi mereka sebagaimana dilaporkan Surat Kabar Sabaq Arab Saudi.
Mengutip sejumlahsumber yang tidak disebutkan namanya Koran ini mengatakan 11 pangeran Saudi ditangkap saat berkumpul di depan istana Al Yamamah untuk menuntut pembatalan perintah Rajayang memerintahkan penghentian pembayaran listrik dan air kepada para pangeran serta menuntut penggantian materi atas terbunuhnya salah satu sepupu mereka olehpihak kerajaan.
Secara rinci suratkabar ini melaporkan setelah pihak kerajaan memberitahukan kepada para pangerantersebut tentang kesalahan mereka yang menuntut kerajaan serta menolak untukmeninggalkan istana saat aksi maka dikeluarkan intruksi untuk menahan merekadengan intervensi pasukan khusus Royal Guard dan memasukkan mereka ke dalampenjara “Al-Hair” untuk persiapan persidangan. Sabaq tidakmenyebutkan nama-nama pangeran yang ditangkap tersebut namun sang pangeran(SIS) yang memimpin aksi tersebut.
Saat ini KeluargaKerajaan Arab Saudi dalam kondisi perpecahan yang sangat dahsyat yang belumpernah terjadi sebelumnya. Kondisi ini diperparah dengan upaya dari Putra Mahkota Muhammad ben Salman yang sedang intens menyingkirkan semua orangyang menentang pengalihan kekuasaan kepada dirinya.
Langkah inijuga dilakukan saat sejumlah pangeran yang ditangkap pada November lalu masihberada dalam penjara dengan alasan kampanye anti-korupsi. Mereka masih ditah pihakberwenang dalam kondisi yang tidak bias diungkapkan.
Sementaraitu public Saudi dalam situasi penuh kemarahan atas keputusan ekonomi pihakkerajaan yang telah membebani warga dengan kewajiban pajak menyusul kebijakan RajaSalman bin Abdul Aziz pada Sabtu (6/1) yang mewajibkan negara menanggungsebagian dari beban anggaran belanja negara. (asy/pip)