DokumentasiLembaga Internasional Al-Quds Foundation menunjukkan bahwa pasukan penjajahZionis selama tahun 2017 telah menghancurkan 154 rumah dan fasilitas Palestina.Sebaliknya penjajah Zionis menggesa dan mempercepat pembangunan fasiltias-fasilitas Yahudi dengan mendirikan lebih dari 16 ribu unit permukiman baru Yahudi dial-Quds yang gencar dilakukan sejak peristiwa pintu Asbat pada Juli lalu danterakhir pada deklarasi Washington yang mengakui al-Quds sebagai ibukotaentitas penjajah Zionis yang mendapatkan penolakan luas dari Palestina duniaArab dan dunia Islam.
Laporan tahunanAl-Quds Foundation tahun 2017 ini menyoroti realita kota al-Quds melalui tigagerbang utama mencakup yahudisasi tanah dan tempat-tempat suci penduduk (wargaal-Quds) pendudukan dan aksi-aksi perlawanan dari 1 Januari 2017 sampai 31Desember 2017.
Penghancurandan Percepatan Permukiman
Lembaga internasionalyang berkantor di Beitut ini menegaskan bahwa otoritas penjajah Zionis selamatahun 2017 telah menghancurkan sekitar 154 rumah dan fasilitas rumah bisnisdan pertanian di berbagai desa dan kota di al-Quds. Sebanyak 13 rumah diantaranya pemiliknya dipaksa untuk menghancurkan sendiri rumah mereka untukmenghindari pembayaran denda sangat besar bila dihancurkan oleh otoritas penjajahZionis.
Otoritas penjajahZionis juga menyerahkan perintah penghancuran 555 rumah dan fasilitas lainnya. Sementaraitu kelompok-kelompok pemukim Yahudi menguasai 6 rumah di al-Quds selama tahunini.
Al-QudsFoundation mengatakan &ldquoOtoritas penjajah Zionis menyetujui untuk menggesapembangunan permukiman Yahudi di al-Quds selama tahun 2017. Sebanyak 16252 unitrumah permukiman Yahudi telah dibangun di sejumlah kompleks permukiman Yahudiyang berdiri di atas tanah warga Palestina di al-Quds.&rdquo
Menurut laporanini kemenangan Presiden Amerika Donald Trump telah menjadi dukungan bagipemerintah penjajah Zionis untuk memperkuat kebijakan permukiman di Palestinadengan diumumkannya puluhan rencana pembangunan permukiman Yahudi di al-Qudsdan Tepi Barat.
Syuhada danTawanan
AL-QudsFoundation mendokumentasikan sebanyak 17 warga al-Quds gugur dalam seranganyang dilakukan pasukan penjajah Zionis dengan berbagai sarana terutamapembunuhan dengan sengaja. Sementara itu sebanyak 29 warga Palestina gugur diTepi Barat dan Jalur Gaza selama peristiwa Gerbang Asbat bulan Juli danaksi-aksi pasca deklarasi Trump pada Desember 2017 ini.
Laporan inimenjelaskan bahwa pasukan penjajah Zionis selama tahun 2017 telah menangkap2217 warga al-Quds. Sebagian besar dari mereka ditangkap dalam aksi GerbangAsbat bulan Juli lalu dan aksi membela al-Quds setelah deklarasi Trump pada 6Desember lalu.
Al-QudsFoundation menjelaskan bahwa pasukan penjajah Zionis masih menahan 15 jasadsyuhada yang ugur sejak awal intifadhah al-Quds akhir 2015 lalu 3 di antaranyaberasal dari al-Quds.
Menurut Al-QudsFoundation rasisme penjajah Zionis kembali nampak dalam aksi pasca deklarasiTrump dengan membunuh penyandang cacat yang berjalan di dengan kursi rodaIbrahim Tsuraya (29) pada 19 Desember 2017. Pemuda yang kedua kakinya putusakibat serangan Israel ini dibunuh dengan sengaja oleh pasukan penjajah Zionis padasaat korban ikut aksi pawai di perbatasan timur Jalur Gaza. Rasisme penjajahZionis juga terjadi pada saat menangkap dan mengadili seorang bocah gadis AhedTamimi dari depan rumahnya di desa Nabi Shaleh di Ramallah Tepi Barat.
Titik-titikKonfrontasi
Terkait dengankonfrontasi dengan pasukan penjajah Zionis selama tahun 2017 laporan inimenegaskan terjadi 1174 titik konfrontasi di desa-desa dan kota-kota dial-Quds yang mengakibatkan 11 warga al-Quds gugur dan 174 lainnya terluka.
Di akhir laporannyaAl-Quds Foundation menyebutkan bahwa rakyat Palestina di Jalur Gaza Tepi Baratdan al-Quds melakukan intifadhah sebagai reaksi atas deklarasi Trump yangmengakui kota suci al-Quds sebagai ibukota negara penjajah Zionis. Sejak pascadeklarasi yakni antara 6 Desember 2017 sampai 30 Desember 2017 wargaPalestina telah melakukan 1015 konfrontasi di seluruh wilayah Palestina danmengakibatkan 58 orang Israel terluka. (was/pip)
