Wakil Kepala Biro Politik GerakanPerlawanan Palestina Hamas Shaleh Arori Sabtu (30/12/2017) menyerukan agarterus dilakukan ekskalasi perlawanan untuk menjawab deklarasi jahat Amerikayang mengakui al-Quds sebagai ibukota negara penjajah Zionis Israel dan niatnyamemindahkan kedubes Amerika dari Tel Aviv ke al-Quds atau Yerusalem.
Arori mengatakan &ldquoKami menyerukaninstitusi resmi untuk memutus hubungan dengan negara-negara yang memindahkankedubes di Israel ke al-Quds. Kami berharap ada keputusan negara-negara Arabdan Islam yang lebih serius untuk menjawab deklarasi Amerika ini.&rdquo
Dia menyebutkan bahwa reaksiPalestina Arab dan internasional telah berkontribusi dalam mengurangi dampakyang lebih parah dari deklarasi Trump tersebut. Dia menjelaskan bahwa keputusanTrump tersebut adalah keputusan jahat buruk dan kemerosotan dari standarapapun.
Dia menjelaskan &ldquoPonda nalar kamidalam membangun hubungan kami dengan Arab dan internasional adalah isu Palestina.Jangan menggantungkan harapan pada Amerika dalam mendapatkan hak-hak rakyatPalestina.&rdquo
Dia menegaskan tidak mungkin abaidalam masalah al-Quds dan tempat-tempat sucinya. Keputusan apapun atau pemberianhak kepada selain Palestina atau Arab atau Islam atas al-Quds maka itu adalahpemberangusan yang tidak akan pernah berhasil.
Arori menegaskan &ldquoTrump konsistendengan semua yang diinginkan entitas Israel. Penjajah Zionis dan pengaruhnya yangdimiliki di Amerika lebih membahayakan esensi masyarakat Amerika.&rdquo
Selain itu tegas Arori Amerika danpenjajah Zionis adalah sebab utama dalam menggagalkan rekonsiliasi. Dia menegaskanbahwa Hamas serius dan ingin mewujudkan rekonsiliasi dan membangun persatuannasional Palestina. (was/pip)