Sejumlah pakar dan politisi nasional merekomendasikanwajibnya melanjutkan intifadhah Al-Quds untuk menggugurkan proyek Donald Trump. 
Beberapa pembicara dalam pada konferensi “Al-Quds sebagaiibukota abadi Palestina” yang diselenggarakan Jihad Islam di Gaza pada Selasa(27/12) menyerukan pemulihan persatuan dan kesatuan nasional serta pentingnya pembentukantentara nasional untuk melindungi kesucian dan membebaskan tanah Palestina.
Konferensi yang diadakan di Kota Gaza pada Selasamenekankan pentingnya menghentikan koordinasi keamanan dengan pendudukan Israelserta menarik pengakuan terhadap Israel disamping menyatakan atas gagalnya proyekpemukiman tersebut dan menekankan sentralitas isu Palestina.
Para peserta menekankan Al-Quds adalah ibu kota Arabdan Islam yang menegaskan bahwa intifadhah Al-Quds jalan garis hidup untukmenghadapi semua tekanan politik yang ditujukan pada likuidasi masalah Palestina.
Operasi Syahid
Pemimpin Hamas Mahmoud al-Zahar mengatakan pemukim Israeldan negaranya akan membayar harga mahal atas apa yang dilakukanya terhadap tempatsuci ummat Islam ini.
Zahar memperingatkan para pemukim tentang &ldquopedang Salahuddindan Qatz” yang membebaskan Palestina lebih awal. Ia menekankan bangsaPalestina tidak akan menjual tempat suci mereka dengan uang berapapun banyaknyaatau kurangnya.
Zahar mengatakan hal ini dalam pidatonya di depankonferensi tersebut. Ia menegaskan &ldquoKami adalah tentara Allah yang memegang janjiakhirat. Para pemukim adalah orang-orang yang akan membayar harganya danoperasi syahid merupakan pelanggaran terhadap semua penjajahan.
Otoritas Palestina di Hadapan Sejarah
Pada gilirannya Sheikh Nafez Azzam anggota BiroPolitik Jihad Islam mengatakan deklarasi Presiden Amerika Donald Trum terkaitAl-Quds sebagai ibu kota Israel telah menjatuhkan legitimasi internasional.
Azzam menekanka arogansi Amerika yang hanyamenghormati kepentingannya dan hanya berkomitmen untuk menjaga keamanan Israel.Oleh karena itu kami menyerukan kepada negara-negara Arab untukmempertimbangkan kembali hubungannya dengan Amerika” kata Sheikh Azzam.
Azzam meminta pimpinan Otoritas untuk menghentikankontak dengan Amerika Serikat menyatakan gagalnya proses penyelesaian akhirOslo dan mendukung kelanjutan Intifadah demi mencapai persatuan dan kemitraannasional. Disamping meninggalkan konflik marjinal dan memobilisasi energi untukPalestina tukasnya. (asy/PIP)