Uskup AgungSebastia di Patriarkat Yerusalem untuk Kaum Ortodoks Yunani Atallah Hannamemperingatkan bahwa keputusan Trump targetnya bukan hanya al-Quds atauYerusalem saja. Namun keputusan tersebut merupakan proyek untuk melikuidasi isuPalestina. &ldquoKami orang Kristen dan Muslim akan berdiri untuk menggagalkanproyek ini&rdquo tegasnya.
Hal tersebutdisampaikan dalam konferensi pers yang digelar oleh Christians of the Holy LandSabtu (23/12/2017). Mereka melontaskan teriakan dan tanggapan keras menolakdeklarasi Presiden Amerika Donald Trump dan konsekuensinya yang berusaha untukmenghilangkan identitas Arab dan Palestina dari kota al-Quds.
Hannamengatakan &ldquoDeklarasi yang dikeluarkan Trump ini melecehkan bangsa Palestinadan isunya yang adil. Melecehkan orang-orang Kristen dan Muslim yang menganggapkota al-Quds sebagai pelindung tempat-tempat suci dan warisan kemanusiaanspiritual dan nasional.&rdquo
Uskup Hannamenyatakan bahwa Amerika selalu berdiri di pihak penjajah Zionis. Namun keputusanterakhir adalah keputusan terburuk Amerika. Karena memberi kepada penjajahZionis apa yang bukan menjadi haknya yaitu kota suci al-Quds ibukota Palestina.
Dia mengatakan&ldquoKami bukan barang impor. Kami bukan kelompk yang didatangkan dari sini dansana. Kami berasal dari tanah ini akar kami mendalam di tanah ini. Kami melekatdengannya. Tidak ada satu kekuatan pun yang mampu mendongkel kami dari akarnasional spiritual dan kemanusiaan kami.&rdquo
Dia menegaskan&ldquoMenyerang al-Aqsha dan wakaf Islam sama artinya menyerang kami orang KristenPalestina sama halnya menyerang semua bangsa Palestina.&rdquo (was/pip)