NegaraQatar menyerukan peran yang dimainkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogandalam pelaksanaan KTT luar biasa OKI dan sikap terpadu negara-negara Islam yangdicapai dan KTT tersebut terhadap al-Quds.
PemerintahQatar meminta ada gerakan internasional yang tegas dan segera untuk melindungibangsa Palestina serta menghentikan pelanggaran-pelanggaran pasukan penjajahZionis dan para pemukim Yahudi yang terus terjadi terhadap kehormatan masjidal-Aqsha.
Hal tersebutditegaskan pemerintah Qatar dalam sidang menteri Qatar pada hari Rabu (20/12/2017)di kantor Emir Qatar di ibukota Doha yang dipimpin oleh PM Syaikh Abdullah binNashir bin Khalifah Ali Tsani.
Usaipertemuan menteri kehakiman yang merangkap menteri negara urusan dewanmenteri Hasan Bin Lahdan al-Hasan al-Muhanadi mengatakan &ldquoDewan menterimenyambut baik pernyataan penutupan KTT luar biasa OKI yang diadakan pada Rabulalu di kota Istanbul yang diikuti oleh Emir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad AliTsani.
Qatarmenegaskan bahwa penyataan penutupan KTT OKI mencerminkan perasaanbangsa-bangsa Islam dan menggariskan peta jalan untuk melawan keputusanPresiden Amerika Donald Trump terkait al-Quds.
Qatarmemuji perang presiden Turki dalam pelaksanaan KTT OKI ini dan sikap Islambersama yang dicapai dalam KTT terhadap isu al-Quds.
Qatarsangat menyayangkan DK PBB tidak bisa mengadopsi resolusi yang diajukankelompok Arab yang menolak keputusan Amerika yang mengakui al-Quds sebagaiibukota negara penjajah Zionis Israel.
Qatarberharap KTT yang menolak pengakuan al-Quds sebagai ibukota Israel danpemindahan kedubes Amerika ke sana bisa mengembalikan hak-hak sah bangsaPalestina secara keseluruhan utamanya adalah hak mendirikan negara Palestinamerdeka dengan ibukota al-Quds berdasarkan resolusi-resolusi legalinternasional dan inisiatif damai Arab.
Qatarmenyatakan pihaknya terus memantau tindakan represif dan brutal yang dilakukanpasukan penjajah Zionis terhadap rakyat Palestina saat ini karena penolakan danprotes atas keputusan Amerika terkait al-Quds.
Pada6 Desember lalu Presiden Amerika Donlad Trump mengumumkan deklarasi pengakuanal-Quds sebagai ibukota negara penjajah Zionis. Keputusan ini telah menyulutkemarahan di seluruh penjuru dunia mulai dari dalam negeri Palestina duniaArab dunia Islam dan seluruh dunia.
Rabu(13/12/2017) pekan lalu Istanbul menjadi tuan rumah gelaran KTT luar biasa OKIterkait masalah al-Quds yang dipimpin oleh Presiden Erdogan dan diikuti oleh16 negara dan para pemimpin delegasi negara anggota OKI. KTT ini menyerukanagar dunia mengakui al-Quds sebagai ibukota negara Palestina.
Senin(18/12/2017) lalu Amerika menggatalkan draf resolusi yang diajukan olehkelompok Arab ke DK PBB untuk membatalkan keputusan Amerika terkait al-Qudssetelah Amerika menggunakan hak vetonya.
Draf resolusi ini menegaskan bahwa &ldquosetiapkeputusan dan tindakan yang bertujuan untuk mengubah identitas atau status kotasuci al-Quds atau komposisi demografis kota suci tersebut tidak memiliki efekhukum tidak berlaku dan harus dibatalkan sesuai dengan resolusi Dewan Keamananyang memiliki hubungan.&rdquo
Draf yang diajukan Mesir ini menyerukan semuanegara untuk tidak menempatkan delegasi diplomatiknya di kota al-Quds sesuaidengan resolusi DK PBB nomor 478 tahun 1980. Meminta semua negara komitmendengan resolusi-resolusi DK PBB yang berkaitan dengan kota suci al-Quds sertatidak mengakui setiap tindakan dan langkah-langkah yang bertentangan denganresolusi-resolusi ini. (was/pip)