GerakanPerlawanan Islam Hamas menegaskan penggunaan veto Amerika Serikat terkaitkeputusannya soal Al-Quds di Dewan Keamanan PBB menunjukan bahwa bahwa Amerika sedang bertaruh dengan sesuatu yang akan menjaukan masalah dan hanya buang-buangwaktu saja.
Pernyataan inidiungkapkan petinggi Hamas ini Senin (18/12) menanggapi sikap Amerika semalam. Hamasmenilai sidang di Dewan Keamanan PBB untuk membahas keputusan Presiden AmerikaDonald Trump yang menyatakan bahwa Al-Quds ibu kota Israel adalah sebuahkesempatan yang membuktikan akan hak-hak kami sebagai warga Palestina di Al-Quds. Selainmempertimbangkan dibuatkanya kembali resolusi internasional untuk menghentikandeklarasi tersebut.  Tindakan Israeltelah membentur dinding tanpa penghalang atau pertanggungjawaban dan selalubertindak sebagai negara di atas hukum.
Akan tetapisangat disayangkan hasil akhir dari pertemuan di Dewan Keamanan tersebut diveto AmerikaSerikat. Ini menandaskanm bahwa posisi Amerika sebagai penengah dan polisi duniasaat ini yang jauh dari kejujuran sedang dipertaruhkan. Dan ini adalah pertaruhan yang sangatmerugikan dan buang-buang waktu saja. Dengan sikap ini pemerintah AS saat merupakanbentuk lain dari praktik otoritarianisme kebodohan pada institusi internasionaldan keputusan mereka.
Hamas menegaskan Al-Quds adalah ibukota abadi negaraPalestina. Tidak ada keputusan Amerika atau Israel dalam hal ini yang dapat mengubahfakta yang mapan tersebut. Dia menunjukkan pelanggaran status Al-Quds tidakhanya mempengaruhi orang-orang Palestina namun juga menyentuh jutaan orangArab dan Muslim di seluruh dunia yang mewakili kota ini dan kesucian statusdan kesuciannya. “Kami akan bekerja dengan semua cara yang ada untukmelawan keputusan dan tindakan ini dan kami tidak akan membiarkan merekadiloloskan” katanya.
Hamas menggambarkan sikap Amerika ini sebagai sesuatuyang sangat nekat. Ketidakstabilan yang terjadi di wilayah tersebut diakibatkandari keputusan AS. Masyarakat internasional dituntut bertindak dan dengansegala cara untuk mencegah tindakan yang mempengaruhi Kota Suci dan statusperkotaan disamping menjaga demografis dan kereligiusannya. (asy/PIP)