Hamas danJihad Islam menekankan perlunya memperkuat persatuan nasional dan mengaktifkanIntifadhah Al-Quds dalam menghadapi Zionis sebagai reaksi atas keputusan palsuPresiden AS Donald Trump mengenai Al-Quds terjajah.
Pernyataan inidiungkapkan delegasi pemimpin Hamas yang dipimpin oleh Musa Abu Marzuq padahari Senin (18/12) bersama Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam RamadanAbdullah Shalah di Beirut.
Pertemuan inidihadiri delegasi tersebut termasuk anggota Biro Politik Maher Salah Izzatal-Rishq Husam Badran dan perwakilan gerakan di Lebanon Ali Baraka sementaraanggota Jihad Islam Anwar Abu Taha dan perwakilan gerakan di Lebanon IhsanAttaya.
Kedua belah pihakmenekankan Al-Quds hanya satu yaitu tetap menjadi ibukota abadi Palestina. keputusanPresiden Amerika membuktikan bahwa AS adalah mitra abadi bagi entitas Zionisdalam melakukan agresi dan kejahatannya terhadap tanah kami dan rakyat kami sertatempat-tempat suci kami di wilayah Palestina terjajah.
Kedua belahpihak mengungkapkan perkembangan terakhir mengenai isu Palestina terutamaakibat dari keputusan Amerika yang menyatakan Al-Quds sebagai ibu kota entitasZionis disamping sejumlah keputusan yang tidak adil ini.
Kedua belahpihak juga mengatakan posisi Amerika mengubur jalan negosiasi dan penyelesaian.Mereka menekankan jalan intifada dan perlawanan adalah satu-satunya cara untukmembebaskan tanah dan tempat suci kita.
Kedua belahpihak memberikan penghormatan kepada bangsa Palestina yang tengah berperang baikyang ada di Palestina maupun di luar. Mereka mjuga menyerukan negara Arab danIslam serta pihak-pihak independent berdiri hari ini melawan keputusan Amerikadan menegaskan sikap mereka terhadap Arabisme Al-Quds dan penolakannya terhadapZionis Amerika. (asy/PIP)