Palestina menyampaikannota keberatan kepada DK PBB melalui konsul tetapnya di PBB terkait deklarasiPresiden Amerika Donald Trump yang mengakui al-Quds sebagai ibukota &ldquoIsrael&rdquodan langsung memindahkan kedubesnya kesana.
Kantor beritaPalestina &ldquoWafa&rdquo mengutip pernyataan Dubes Palestina di PBB Riyadh Manshurbahwa Palestina telah mengajukan nota keberatan terkait al-Quds yang diklaimAmerika sebagai ibukota Israel kepada Sekjen PBB.
Dalam suratnyaPalestina meminta pihak DK PBB untuk segera membahas persoalan ini danmenunaikan tanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan Trump terhadapresolusi dan konvensi internasional.
Permohonanjuga disampaikan kepada masyarakat internasional untuk memberikan dukungan dansikap yang jelas terkait al-Quds dan menentang semua pelanggaran hukum olehsiapapun dan kapanpun dan menyeru untuk menghapus keputusan Amerika.
Semua resolusiPBB terkait masalah al-Quds dengan tegas menyatakan tidak boleh mengubahkarakter al-Quds sebagai kota Palestina sesuai dengan perbatasan Juni 1967yang disepakati kedua pihak.
Berdasarkanresolusi PBB maka keputusan Amerika yang bertentangan dengan ini tak memilikidampak hukum dan tidak memberikan hak kedaulatan kepada Israel atas al-Quds Karenaal-Quds adalah kota pendudukan sejak tahun 1967 dan deklarasi Presiden Amerikatak bisa mengubah realitas ini.
Atas permintaan8 negara anggotanya DK PBB akan menggelar sidang pada Jumat ini untukmembahas keputusan Presiden Amerika.
Menurutpara diplomat permintaan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres untukmenyampaikan statmen public di depan DK PBB disampaikan oleh PerancisBolivia Mesir Italia Senegal Swedia Inggris dan Uruguay. (mq/pip)
