Tue 6-May-2025

Haniyah: Keputusan Trump Harus Dihadapi Dengan Intifadah

Kamis 7-Desember-2017

Ketua biropolitik Hamas Ismail Haneya menegaskan keputusan Presiden Amerika DonaldTrump mendeklarasikan al-Quds sebagai ibukota zionis artinya fase politik telahberakhir dan mulai fase baru. Haniyah menegaskan bangsa Palestina akanmengobarkan Intifadah menghadapi keputusan ini.

Dalam pidatomerespon deklarasi Amerika Haniyah mengatakan bangsa Palestina mampu berjuangmenghadapi penjajah. Kami akan menghadapi perimbangan baru dan fase politikberbeda pasca putusan ini. Kami harus mengambil kebijakan dan menetapkanstrategi baru menghadapi konspirasi baru terhadap al-Quds dan Palestina.

&nbspDukungan buta Amerika dan aliansi setannyasecara sepihak harus kita hadapi dengan tegas. Al-Quds merupakan kesatuan tak bisadipisahkan antara Timur dan Baratnya al-Quds adalah ibukota Palestia Arab danIslam dan seluruhnya menjadi ibukota Palestina.

Saya tegaskanbahwa Palestina tak bisa dibagi Palestina dan al-Quds milik kami kami takmengakui legalitas penjajahan tak ada eksistensi bagi Israel di bumi Palestinasehingga ia tak bisa memiliki ibukota ungkap Haniyah.

Haniyah menyerukanuntuk menertibkan kembali perjuangan Palestina menghadapi konspirasi berbahayadan menyusun prioritas Palestina di hadapan kebijakan zhalim ini. Menurut Haniyahklaim Amerika telah mengubur proses perdamaian untuk selamanya dan tak adasekutu dalam proses perdamaian dengan bangsa Palestina.

Kita harusmemiliki sikap yang jelas keluar dari cengkraman perundingan zalim &ldquoOSLO&rdquokarena pada hakikatnya tak ada perundingan atau perdamaian dan klaim Amerikakini telah mengubur proses perundingan dan perdaiaman ungkap Haniyah.

Otoritas Palestinaharus memiliki keberanian nasional mendeklarasikan keluar dari perundinganzalim dan segera membuat langkah rekonsiliasi Palestina dan persatuannasional serta mengakhiri perpecahan kita harus segera menyusun dan membuatstrategi Palestina menghadapi penjajah dan kebijakan Amerika tegas Haniyah.

Kebijakan politikzionis yang didukung Amerika tak bisa dihadapi kecuali dengan menggelorakanIntifadah baru melawan penjajah zionis.

Kami inginIntifadah rakyat seperti yang telah dicetuskan rakyat Palestina di al-Quds danal-Aqsha sebagai bentuk ekspresi kemarahan rakyat dan berpegang kepada hakkonstitusi al-Quds dan seluruh Palestina terang Haniyah.

Ketua biropolitik Hamas menekankan pentingnya membuat langkah taktis di lapanganmeringankan penderitaan warga terutama sanksi di Gaza dan menghentikankerjasama keamanan dengan penjajah Israel di Tepi Barat karena rakyat yangterluka tak mampu melawan jika tak memiliki anasir kekuatan.

Haniyah menyerukanuntuk mencabut blockade Gaza dan mengakhiri semua sanksi yang mencekik wargaPalestina di Gaza serta menghentikan kerjasama keamanan dengan penjajahzionis dan mengokohkan perlawanan di Tepi Barat supaya mampu menghadapipermusuhan nyata ini.

Haniyah menambahkansangat penting untuk menyusun prioritas dan mengembalikan perjuangan Palestinauntuk meraih kemerdekaan nasional dan tidak mengemis bantuan Negara lain. Bangsakita telah mempersembahkan ribuan syuhada korban luka dan para tawanan takmungkin menyerah menghadapi klaim Amerika ini.

Bangsa kitaadalah bangsa pemberani dan mampu mengubah perimbangan di kawasan kita mampudengan dukungan umat Islam dan dunia Arab.

Haniyah menyerukankepada segenap Negara Arab dan Islam untuk bersikap serius menghentikanpertikaian di kawasan apapun sebabnya dan memboikot pemerintah Amerika sertatidak bekerjasama yang bisa mencederai hak-hak Palestina.

Netanyahu danTrump memanfaatkan kondisi di kawasan untuk merealisir keputusannya danmenyerang al-Quds dan Masjidil Aqsha.

Haniyah menambahkanjika al-Quds terlepas maka tak ada lagi kemuliaan bagi kalian al-Quds adalahkemuliaan Palestina dan eksistensinya hari ini OKI harus segera menggelarsidang serius menggera KTT Arab. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied