Para aktivis Palestina meluncurkanhashtag #Cabut_Sanksi_Atau_Mundur untuk menuntut pemerintah yang dipimpin RamiHamdallah agar mencabut sanksi terhadap Jalur Gaza atau mundur.
Begitu diluncurkan tagar inilangsung mendapatkan respon sangat besar dari para aktivis. Tagar inidiluncurkan setelah gerakan Hamas mengeluarkan pernyataan yang memberi pilihansecara tegas kepada pemerintah antara mencabut sanksi dari Jalur Gaza ataumengundurkan diri untuk membentuk pemerintah penyelamatan nasional.
Penulis dan analis politik IbrahimMadhun mengatakan bahwa Hamas tidak melakukan langkah ini kecuali setelah semuasarana untuk menjaga mendukung pemerintah habis dan pemerintah lupa akankelemahannya. Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang disepakati denganfaksi-faksi Palestina bahwa mundurnya pemerintah menjadi masalah nasional ditengah-tengah kelemahannya.
Aktivis Sulaim Syarafa mengatakan &ldquoAibbesar bila pemerintah Hamdallah yang terus komitmen dengan keputusan-keputusanMahmud Abbas dan komite sentral Fatah terus memberlakukan sanksi keras padaJalur Gaza yang terblokade.&rdquo
Sejak kesepakatan dengan gerakanFatah pada 12 Oktober 2017 lalu warga di Jalur Gaza menunggu-nunggu langkahkonkrit dan keputusan-keputusan pemerintah untuk membatalkan sanksi yangdiputuskan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas pada April lalu dengan dalihHamas membentuk komite administratif yang dibubarkan pada 17 September lalu.
Namun langkah konkrit dan keputusanpemerintah yang ditunggu-tunggu itu tidak kunjung tiba. Sementara pernyataan-pernyataanyang dilontarkan para pemimpin gerakan Fatah di hari-hari terakhir inimengisyaratkan indikasi yang serius pada kecenderungan pemberangusan olehgerakan Fatah dan tidak adanya niat untuk mencabut sanksi dari Jalur Gaza.
Disebutkan bahwa faksi-faksiPalestina kecuali gerakan Fatah menuntut pemerintah agar mencabut sanksi yangdiberlakukan terhadap Jalur Gaza. Faksi-faksi Palestina menegaskan bahwa Hamastelah terlibat secara positif terhadap rekonsiliasi nasional. (was/pip)
