Faksi-faksiPalestina pada Rabu (29/11/2017) malam mengumumkan kesepakatan mereka untukmenunda proses serah terima tugas dan tanggung jawab pemerintah di Jalur Gaza.
Hal tersebutdisampaikan dalam konferensi peras yang digelar pasca pertemuan atas inisiatifKetua Gerakan Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar bersama faksi-faksi Palestina secaradarurat.
Dalamkonferensi tersebut Anggota Dewan Revolusi Gerakan Fatah Fayiz Abu Atiahmengatakan bahwa gerakan Hamas dan Fatah meminta Mesir untuk menunda kelanjutanserah terima tugas dan tanggung jawab pemerintah di Gaza mulai dari 1-10Desember.
Keduagerakan menjelaskan &ldquoGerakan Hamas dan Fatah meminta saudara-saudara dariMesir untuk menunda kelanjutan proses serah terima tugas pemerintah di JalurGaza sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian Kairo pada 12 Oktober2017 antara kedua gerakan mulai 1-10 Desember. Tujuannya adalah untukmenyempurnakan penataan guna menjamin langkah-langkah menyukseskan rekonsiliasiyang diinginkan rakyat Palestina.&rdquo
Keduagerakan menegaskan apresiasinya yang tinggi kepada upaya Mesir untukmenyukseskan rekonsiliasi nasional Palestina.
KorespondenPusat Informasi Palestina menyebutkan pertemuan darurat ini digelar di kantorYahya Sinwar di barat kota Gaza. Pertemun ini dihadiri oleh mediator Mesir.
Pertemuanini digelar menyusul keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah konsensusNasional yang dipimpin Rami Hamdallah di Ramallah untuk mengembalikan para &ldquopegawaiyang mangkir&rdquo meninggalkan tugas sejak perpecahan tahun 2006 dengan dalihkebutuhan pemerintah pada mereka.
Rabu(29/11/2017) pagi terjadi kebingungan dan kegaduhan luar biasa di sejumlahkantor pemerintah di Jalur Gaza setelah para pegawai yang mangkir tersebutkembali ke kantor-kantor mereka pasca terbitnya keputusan pemerintaht sersebut.Sementara itu persatuan pegawai di Jalur Gaza mencegah mereka masuk kekantor-kantor sampai ada proses integrasi dan penyelesaian. (was/pip)
