Menteri kesehatanIsrael Rahib Tacob Listman Ahad (26/11) mengajukan pengunduran diri darijabatanya menyusul kebuntuan perundingan dengan pemerintahanya terkait bekerjapada hari Sabtu tanpa memperhatikan perasaan kalangan agamawan Yahudi.
Surat kabar Maariv berbahasaIbrani menyebutkan pengunduran diri Litzman yang memimpin partai “YidutTorah” tidak hanya akan mempermalukan pemerintah tapi juga akanmempermalukan partai-partai keagamaan Yahudi lainnya yang ada dalam koalisi.
Letsman adalah salahsatu pemimpin gerakan keagamaan ultra-Orthodox (Ultra-Orthodox) yang meyakini kesucianhari Sabat dan hari dimana semua pekerjaan dilarang.
Pengunduran diriLetsman Ini terjadi setelah Menteri Tenaga Kerja Israel Haim Katz mengumumkanpada hari Jumat lalu bahwa dia diberi wewenang untuk melanjutkan pemeliharaankereta api pada hari Sabtu. “Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkanperasaan religius di satu pihak dan menjaga rutinitas pengguna kereta api padahari Minggu di sisi lain “Katanya.
Pada hari Sabtuperusahaan kereta api yang dikelola negara melakukan pekerjaan pemeliharaan dikereta yang menghubungkan kota Beersheva dan Dimona di gurun Negev sebelahselatan kota.
Meskipun iamenekankan bahwa partainya tetap berada di pemerintahan namun pengundurandirinya berarti ancaman penarikan jelas dari pemerintah yang dapat menyebabkan perombakansusunan pemerintahan dari awal menurut sumber politik Israel.
“Perkembangandalam beberapa hari terakhir di jajaran partai ultra-Orthodox pada akhirnyaakan menyebabkan pengunduran diri Letaman partai Yahdut Hutara dari pemerintahkoalisi” kata sumber tersebut.
Netanyahu akanmenyerahkan masalah ini kepada kabinet bagian undang-undang terkait larangan pembukaanbisnis pada hari Sabtu menurut Maariv.
Beberapa hari yanglalu Letsman mengirim surat ke Netanyahu yang isinya menyatakan &ldquojikapekerjaan itu tetap dilakukan pada hari Sabtu Anda akan menemukan suratpengunduran diri saya ke kantor Anda pada hari Minggu paginya.&rdquo Ia menambahkan”mengubah hari Sabtu menjadi hari kerja yang meriah dengan perusahaanPerkeretaapian Israel adalah pelanggaran status quo dan menodai nilai kesucianhari Sabat ungkapnya.
&ldquoKrisis Kereta Api” ini juga terjadi pada Agustus tahunlalu ketika perusahaan kereta api tersebut mengatakan akan pindah ke proyekpemeliharaan di masa mendatang. “Sabtu akan dikorbankan untuk pekerjaanini agar tidak mengganggu lalu lintas pada hari biasa” katanya.
Perlu dicatat bahwaini bukan pertama kalinya perselisihan meletus di dalam pemerintahan Israeldengan latar belakang “krisis Sabtu.”
Pada bulan Desember1976 krisis hari Sabtu pertama meletus yang menyebabkan jatuhnya pemerintahanYitzhak Rabin. Akibatnya Rabbi Kalman Kahan dari Agudath Israel mengundurkandiri dari pemerintahan termasuk dua menteri partainya juga abstain saatpemungutan suara.
Pada saat itu Rabinmenganggap mereka memilih untuk mengundurkan diri dan membubarkan Dewan Knessetyang menyebabkan pemilihan ulang dewan dan bangkitnya partai Likud dan Menachemyang menjadi penguasa pemerintahan saat ini.
Pada bulan September1999 krisis Sabtu  yang kedua terjadi yangdikenal dengan Krisi Turbin saat pengalihan sebagian besar turbin perusahaanlistrik Israel pada hari Sabtu mengambil keuntungan dari lengangnya lalulintas pada hari tersebut.
Hasilnya adalahpengunduran diri partai “Yahdut HaTorah” dari koalisi yang dipimpinoleh Perdana Menteri Ehud Barak dan jatuhnya pemerintahanya. (asy/PIP)