Tue 6-May-2025

Lembaga HAM: Israel Siksa Tawanan dengan Penelantaran Medis

Senin 20-November-2017

Lembaga-lembagaHAM yang konsen dengan masalah tawanan Palestina memperingatkan akibat dariberlanjutnya tindakan penjajah Zionis dalam melakukan kebijakan penelantaranmedis secara sengaja terhadap para tawanan Palestina yang sakit di dalampenjara.

Dalamsebuah laporan yang diterbitkan oleh Bada Urusan Tawanan Otoritas PalestinaAhad (19/11/2017) dijelaskan bahwa tawanan Palestina Usamah Hasan yangditahan di penjara Ofer kondisi kesehatannya semakin memburuk. Dia menderita”hernia” dan “varises” yang menyebabkan ketidakmampuannyabergerak dan mengalami ketergantungan pada obat penghilang rasa sakit karenakurangnya perawatan yang seharusnya diberikan padanya.

Sementaraitu tawanan Muhammad Asad menderita penyakit “gajah” akibatpenyumbatan di pembuluh arteri dan kelenjar yang tidak menghasilkan jumlah airyang dibutuhkan yang menimbulkan tonjolan pada tubuh tanpa mendapatkan perawatanapapun terhadap kondisi yang dialaminya.

Penelantaranmedis juga dialami tawanan Walid Diqa yang sudah menjalani masa penahananselama 30 tahun. Saat ini ditahan di penjara Jalbu. Dia menderita peningkatanproduksi sel darah merah yang dikenal sebagai “polycythemia”.

BadanUrusan Tawanan mengatakan pihak penjara Zionis terus melakukan kebijakanpenelantaran medis secara sengaja dan sistematif terhadap ratusan tawanan yangsakit di sejumlah penjara dan pusat penahanan Zionis yang disebut dengan&ldquoklinik Ramleh&rdquo. Tidak ada pemeriksaan dan diagnosa yang benar tawar menawatdalam pemberian analgesik tidak diberikan perawatan yang diperlukan tidak adapemindahan kasus-kasus sulit ke rumah sakit sipil yang lainnya berupalangkah-langkah yang dilakukan dalam konteks kebijakan yang disengaja untukmembunuh para tawanan secara medis.

Sementaraitu organisasi Asosiasi Tawanan Palestina menyebutkan bahwa tawanan MuhammadAliyan (20) mengalami penelantaran medis dan sengaja ditunda-tunda pemberianperawatan padanya. Akibatnya dia kehilangan salah satu betisnya setelahdiamputasi baru-baru ini dia menderita sakit parah selama dua pekan terakhir.

TawananMuhammad Jamal (18) yang ditahan sejak 25 September lalu mengalami masalahpada usus dan membutuhkan operasi. Sementara itu tawanan Mahmud Jamal (21)membutuhkan penanaman mata plastik setelah kehilangan matanya karena terkenapeluru karet sebelum ditangkap.

Sementaratawanan Said Shalah (39) yang divonis penjara 27 tahun ditahan sejak 2004telah kehilangan semua giginya. Dia membutuhkan operasi di gusinya. Sedangtawanan Faras Marisy (39) menderita masalah perut lebih dari tiga tahunselain sakit di sendi dan mata dia telah ditahan sejak 2004 dan dijatuhihukuman 18 tahun penjara.

Saatini jumlah tawanan Palestina di dalam penjara Zionis mencapai 6400 tawanan.Sebanyak 62 di antaranya adalah wanita (10 di bawah umur) sebanyak 300 adalahanak-anak 450 tahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukum) dan 12tawanan adalah anggota dewan legislatif. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied