Sat 10-May-2025

OP: Tak Kan Tunduk Pada Amerika Negara Perbatasan 67

Sabtu 18-November-2017

Penasehat PresidenBidang Hubungan Internasional dan Urusan Luar Negeri Nabil Shaath mengatakan OtoritasPalestina tidak akan menerima pemerasan yang dilakukan pemerintahan Amerikayang mendorongnya melakukan negosiasi diatas landasan yang tidak jelas.

Dalam sebuahpernyataan kepada Pusat Informasi Palestina Shaath mengatakan pihaknya tidakmemiliki informasi tentang keputusan AS mengenai otoritas Palestina ataupun &nbspPLO. Hal ini menunjukkanOP sudah jelas menolaksolusi yang tidak masuk akal.

PemimpinPalestina ini mengatakan &ldquoYang kami inginkan adalah sebuah proses yangmengarah pada penarikan pendudukan Israel dari Tepi Barat dan Jalur Gaza selainpembentukan negara Palestina di perbatasan tahun 1967.”

Shaathmengatakan kepada pemerintah Amerika “Kami tidak akan menerima pemerasanatau tekanan apapun baik secara administrasi maupun sikap kami terhadap apayang kami inginkan dan dapatkan melalui semua forum.”

Sebelumnya AmerikaSerikat mengancam pada Sabtu (18/11) Organisasi Pembebasan Palestina kantornyadi Washington DC akan segera ditutup jika ia tak mau masuk dalam apa yang merekadisebut sebagai perundingan damai yang serius dengan Israel katanya. &nbsp

MengutipSekretaris Negara AS Rex Tillerson yang mengatakan dia telah memutuskan untukmemboikot Palestina yang telah melanggar undang-undang AS dan dengan inidiputuskan untuk menutup kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) jikaorang-orang Palestina mendorong aksi boikot oleh ICC yang telah mengajukanIsrael ke pengadilan internasional atas kejahatannya selama ini terhadaporang-orang Palestina.

Menurutundang-undang ini Presiden Trump akan memiliki waktu 90 hari untuk memutuskan kondisiini jika perundingan langsung dengan Israel tidak terwujud. Dan jika hal ituterjadi maka Palestina akan dapat mempertahankan kantornya. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied