Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan &ldquoPembongkaran terhadap rumah syuhadaPalestina Nimr al-Jamal asal Beit Surik merupakan kejahatan baru yang menambahrangkaian kebiadaban Zionis  terhadapbangsa Palestina.
Dalam pernyataan yang dilasir Pusat Informasi Palestina Rabu (15/11)mengatakan keluarga Jamal martir dan anak bangsa Palestina serta para pejuanglainya tidak akan mundur. Penghancuran rumah-rumah  mereka tidak akan menambahkan apa-apa kecualiperlawanan dan keteguhan mereka dalam berjuang menghadapi penjajahan.
Ia menegaskan perlunya menuntut tanggung jawab Israel atas penghancurannyatersebut. Ia telah melakukan kejahatan hukuman kolektif baru yang mengharuskanpihak terkait bertanggung jawab kepada dunia internasional.
Ia menambahkan pembongkaran rumah para pejuang perlawanan tidak hanyaakan meningkatkan perlawanan mereka tetapi juga akan meningkatkan keteguhan merekadalam menghadapi penjajahan sampai rakyat kita mendapatkan kembali hak penuhmereka yang belum tuntas. Terutama mengusir penajajahan dari tanah suci mereka.
Hamas meminta faksi-faksi perlawanan dan para pemuda bersikap yang samadalam menanggapi kejahatan Israel menolak segala bentuk penjajahan di semuatempat Palestina.
Kebijakan sangsi kolektif terhadap bangsa Palestina telah terbuktigagal. Mereka telah patah arang dalam menghadapi aksi pengorbanan para pahlawandalam segala situasi. Mereka menyerahkan nyawa mereka dengan murah demimencapai kebebasan negaranya.
Pagi ini otoritas Zionis meledakkan rumah milik keluarga As-syahid PalestinaNimr al-Jamal di kota Surik di Al-Quds terjajah.
Pada tanggal 27 September 2017 lalu Nimer memasuki wilayah pemukimanYahudi di Har Adar di sebelah barat laut Al-Quds didampingi sekelompok pekerjaPalestina sebelum ditembaki tentara Penjaga Perbatasan Israel yang ditempatkandi pintu masuk pemukiman. Tiga di antaranya terbunuh dan satu lainnya luka-luka.(asy/PIP)
