Media massa Israel menyatakanmiliter Israel mengumumkan kemarin sore Senin (13/11) penarikan status siaga diperbatasan Jalur Gaza yang sebelumnya diambil untuk mengantisipasi serangandari dalam wilayah Palestina tersebut.
Sumber media Israel menyebutkanbaterai alat Kubah Baja anti roket dipasang termasuk pinggiran kota Al-Quds.
Dua pekan lalu Israel memasangsystem Kubah Baja anti roket di permukiman-permukiman yahudi dan kota-kotaselatan Israel untuk mengantisipasi eskalasi kekerasan dengan Jalur Gaza.
Hal itu dilakukan Israel setelahsejumlah faksi Palestina memperingatkan Israel akibat eskalasi kekerasan denganJalur Gaza dan membalas aksi serangan Israel dua pekan terhadap terowonganbawah tanah yang menyebabkan 12 pejuang perlawanan gugur dari Brigade Al-Qudsdan Brigade Al-Qassam.
Saluran TV10 Israel menyebutkanmiliter Israel masih menerapkan siaga 1 dan melakukan pelatihan militer diperbatasan Jalur Gaza yang diikuti oleh komandan-komandan penting militer.
Pengamat militer Israel disaluran tersebut Ore Hillari menyatakan apa yang terjadi adalah psywar antarakedua pihak. Di satu sisi militer Israel menyatakan jangan coba-coba membalasserangan terowongan sebab akan menimbulkan gelombang kekerasan baru. Sementara JihadIslami menilai tak ada jalan lain kecuali membalas serangan.
Hillary menilai Jihad Islamiserba salah sebab di satu sisi ingin membalas namun di sisi lain Mesir danHamas memintanya agar tidak membalas serangan untuk saat ini. (at/pip)