Faksi-faksi dan kekuatannasional dan Islam Palestina kemarin Rabu (8/11) menyatakan kesepakatanperlintasan Rafah 2005 sudah berakhir dan tidak berlaku dan jika diberlakukankembali menjadi pelanggaran bagi nasionalisme Palestina dan mengembalikanPalestina kepada lingkaran kewenangan asing.
Dalam salinan keterangannyayang diterima oleh Pusat Informasi Palestina kemarin Rabu (8/11)faksi-faksi menilai bahwa perlintasan Rafah (Palestina &ndash Mesir) mengharuskanpembahasan kesepakatan bersama dan bukan mengembalikan kepada kesepakatan 2005.
Faksi menyatakan pertemuannyadi masa mendatang di Ibukota Mesir Kairo pada 12 Nomber ini harus bertumpuhpada kepentingan nasionalisme yang didasarkan kepada kesepakatan nasional yangsudah diteken pada 4 Mei 2011 di Kairo.
Hamas Jihad Islami diPalestina Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina Front Rakyat untukPembebasan Palestina Front Pembebasan Palestina Front Rakyat &ndash Pimpinan UmumOrganisasi Shaiqah Gerakan Prakarsa Naisonal Partai Persatuan DemokrasiPalestina &ldquoFada&rdquo sepakat menempuh langkah darurat menjadikan pertemuan itusebagai sarana pasti tanpa mengubah dengan sarana lainnya.
Faksi-faksi menandaskanprinsip kebersamaan menanggung tangungjawab nasional termasuk hak kebersamaanpenuh dalam keterwakilan dalam PLO sesuai kesepakatan 2005 dan 2011 dan hasilpertemuan Beirut 2017.
Sebagaimana faksi-faksi jugamengajak pentingnya menyepakati program politik sesuai dengankesepakatan-kesepakatan pertemuan nasional yang sudah ada sebelumnya danmenolak koordinasi keamanan dengan Israel berdasarkan teks kesepakatan 2011 dankeputusan Dewan Pusat PLO tahun 2015.
Alasannya persamaan dankeadilan di antara rakyat Palestina yang satu di Tepi Barat dan Jalur Gaza danlainnya adalah hak darurat dan itu merupakan hak dan kewajiban tanpa membedakantugas dan jabatan kepartaian. (at/pip)
