Gerakan Perlawanan Islam Hamasmengungkapkan terkejut dengan langkah Otoritas Palestina di Tepi Barat yangmelanjutkan koordinasi dan kerjasama keamanan dengan penjajah Zionis yangmenjadi musuh bangsa Palestina.
Jurubicara Hamas Fauzi Barhummengatakan bahwa gerakan Hamas menilai koordinasi keamanan dengan penjajahZionis merupakan bahaya terbesar bagi bansga Palestina persatuan dan hak-haksahnya. Terutama pada hak perlawanan terhadap penjajah. Hamas menegaskan bahwadalam koordinasi keamanan dengan musuh adalah mendistorsi reputasi danperjuangan rakyat serta sejarah klasik mereka.
Gerakan Hamas menegaskan bahwasemua orang Palestina harus menolak perilaku ini dan menekan Otoritas Palestinaagar menghentikan semua tindakan melampaui batas yang membahayakan kepentinganbangsa Palestina serta harus bekerja untuk menyukseskan dialog-dialog Kairoyang akan datang bangkit dengan proyek nasional.
Sebelumnya Direktur JenderalPolisi Palestina Jenderal Hazem Attallah dalam pernyataan kepada parawartawan asing seperti dikutip kantor berita reuters menegaskan bahwa pihaknyamelanjutkan koordinasi keamanan dengan Israel setelah ditangguhkan sebagian padabulan Juli lalu.
Dia mengatakan &ldquoKoordinasikeamanan kembali secara penuh dan normal sebelum dua pekan seperti sedia kalasebelum 14 Juli 2017 lalu&rdquo yang ditungguhkan sebagian karena peristiwa dimasjid al-Aqsha dan pemasangan gerbang elektroni di gerbang-gerbang masjidal-Aqsha oleh penjajah Zionis.
Jenderal Attallah menyatakan bahwakoordinasi keamanan dengan Israel tidak terputus total. Dia mengatakan &ldquoSesungguhnya95% aktivitas antara kedua belah pihak Palestina dan Israel masih terus berjalan.&rdquo
Koordinasi keamanan antara dinaskeamanan Palestina dan Israel adalah salah satu poin perjanjian Oslo yangditandatangani antara PLO dan Israel pada tahun 1993 yang menyebutkan pulatentang pertukaran informasi keamanan antara kedua belah pihak. (was/pip)
