Otoritas pemerintahIsrael pada hari Rabu (8/11) membebaskan jurnalis Mohammed al-Qiq  (35 tahun) asal Hebron sebelah selatan TepiBarat yang diduduki setelah masa hukumannya berakhir.
Al-Qiqditangkap pada Januari lalu di sebuah pos pemeriksaan militer di utara Ramallah.Kemudian ia melakukan aksi mogok makan kedua terhadap penahananadministratifnya sehingga dia dapat menghentikannya dan menetapkan tanggalpembebasannya. Namun karena kasusnya terkait penghasutan ia dijatuhi hukumansepuluh setengah bulan.
Perludicatat wartawan Al-Qiq ini telah berjuang dalam aksi mogok makan terpanjangdalam sejarah gerakan tersebut yaitu selama 94 hari. ia menolak penahananadministratif selama penahanannya antara tahun 2015 hingga 2016. Dia jugamelakukan aksi mogok makan demi martabat tawanan bersama ratusan tahanan lainyapada bulan Mei lalu meskipun kesehatannya terus menurun. Dia telah menikah dan dikaruniaidua anak. (asy/PIP)
