Mon 5-May-2025

Kesepakatan Perlintasan 2005 Kenapa Ingin Dihidupkan?

Selasa 7-November-2017

Kesepakatan Perlintasan yangditandatangani di pertengahan November 2005 menjadi ibarat gangguan tidur(mengganggu ketenangan) bagi warga Palestina di Jalur Gaza. Sebab kesepakatanini mengharuskan Otoritas Palestina agar menyuplai Israel dengan informasi wargayang melintas dan menyiapkan daftar mereka yang dilarang melintas. Otoritas Palestinajuga diharuskan menghadirkan polisi Eropa di perlintasan.

Kesepakatan itu diterapkansampai tahun 2007 menjelang peristiwa-peristiwa yang menandai perpecahan internalPalestina. Meski diwarnai penutupan dan penutupan perlintasan di Jalur Gaza tetapdikendalikan Palestina dan Mesir.

Untuk melihat detil kesepakatanperlintasan itu Pusat Informasi Palestina menerbitkan video grafik

Kesepakatan Perlintasanditandatangani 15 November 2005 dan berakhir pada 2007 ketika perpecahan Palestinamulai terjadi. Meski diwarnai penutupan demi penutupan perlintasan di JalurGaza tetap dikendalikan Palestina dan Mesir hingga 10 tahun.

Setelah ditandatanganirekonsoliasi Palestina di Kairo dan menerima pengelolahan perlintasan di JalurGaza Otoritas Palestina berusaha membangkitkan kembali kesepakatan tahun 2005itu dari kuburnya dan menghidupkannya.

Anggota DPP Fatah JamalMuhaisin mengatakan &ldquoPerlintasan darat Rafah akan dibuka dengan aturan sesuaidengan kesepakatan perlintasan yang ditandatangani pada tahun 2005 denganmenghadirkan delegasi Eropa.&rdquo

Kesepakatan Perlintasan ituberakhir setahun setelah ditandatangani.

Sebab kesepakatan inimengharuskan Otoritas Palestina agar menyuplai Israel dengan informasi wargayang melintas dan menyiapkan daftar nama musafir yang dilarang melintas. OtoritasPalestina juga diharuskan menghadirkan polisi Eropa di perlintasan sebagaisyarat operasional perlintasan.

Kesepakatan Perlintasan 2005berisi komitmen koordinasi keamanan antara Israel dan Otoritas Palestina. &nbsp

Akan tetapi Mesir tidak inginmenghidupkan kembali kesepakatan 2005 tersebut sebut sebuah sumber PusatInformasi Palestina. Bahkan para praktisi media di Mesir menyatakan pihakpemerintah Mesir tidak meminta dijalankan kesepakatan perlintasan 2005 sebabitu adalah urusan internal Palestina.

Anggota Biro Politik Hamas MousaAbu Marzuq menyatakan Kesepakatan Perlintasan 2005 sudah berakhir dan tidak disampaikanulang dalam dialog-dialog rekonsiliasi di Mesir. Pihak Mesir juga bukan bagiandari kesepakatan itu tegasnya.

Menurut faksi-faksi Palestinamembangkitkan kembali kesepakatan perlintasan tahun 2005 adalah tindakan anasionalisdan meremehkan kedaulatan Palestina serta melibatkan Israel dalam urusan dalamnegeri Palestina.

Lantas kenapa Otoritas Palestinaberkeras agar kesepakatan itu diterapkan di perlintasan Rafah??! (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied