Tue 6-May-2025

Khatib Al-Aqsha Minta Inggris Akui Dosa Sejarahnya

Sabtu 4-November-2017

Khatib Al-Aqsha Syekh MuhammadSalim meminta Inggris mengakui dosa sejarahnya dan deklarasi sial Balfour yangterut mendirikan negara yahudi di tanah Palestina.

Dalam khutbah Jumatnya kemarinSyekh Salim mengisyaratkan tindakan permusuhan Inggris kepada rakyat danPalestina bangsa Arab yang secara paksa bersama Perancis dan Rusia membaginegeri-negeri Syam Irak dan Turki dan menjadikan Palestina sebagai kawasaninternasional sebagai langkah awal untuk mengusir rakyatnya (Palestina) daritanah air mereka. Perjanjian membagi-bagi wilayah itu dikenal dengan Sykes &ndashPicot.

Khatib Al-Aqsha menjelaskankejahatan Inggris terhadap rakyat Palestina sudah berlangsung lama. Sejarahmencatat lembaran hitam militer Inggris yang membunuh lebih dari 60 ribu Muslimdi Al-Quds dan Al-Aqsha tegas Syekh Salim.

Syekh Salim mengecam peringatan&ldquobangga&rdquo Inggris 100 tahun Deklarasi Balfour. &ldquoJika Inggris sepanjangsejarahnya dengan berani mempertontonkan kezhaliman dan sikapnya yang melanggarbatas undang-undang maka seharusnya kini mereka memiliki keberanian mengakuikesalahan berlaku adil dan obyektif. Mereka harus berani mengakui kesalahannyaterhadap bangsa Palestina dan meluruskannya. Inggris harus bertanggungjawabpenuh atas penderitaan bangsa Palestina dan bertindak adil seperti keadilanMahkamah Umar bin Abdul Aziz di Samarkand bersama pasukan Islam.

Khatib Al-Aqsha ini mengecamtindakan musuh Islam sepanjang sejarah yang melakukan kekerasan dan pelanggaranterhadap masjid-masjid dan tempat suci Islam menghancurkannya atau menutupnyaatau melarang umat Islam memakmurkannya atau mengubahnya menjadi kafe dan resort.

Syekh Salim menyatakan di depanribuan jamaah Jumat Al-Aqsha sebagai benteng terakhir di bumi Palestina. &ldquoJanganrobohkan benteng ini sebab kalian akan musnah kalian akan menyesal. Sebab Al-Aqshaadalah pengukur suhu umat Islam.&rdquo Imbuhnya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied