Sudah seabad usia janji yangdiberikakan Menteri Luar Negeri Inggris ArthurJames Balfour 2 November 1927 kepada orang-orang Yahudi untuk mendirikantanah air nasional mereka di Palestina. Namun perlawanan rakyat Palestina tidakpernah berhenti sampai hari ini yang didahului oleh perlawanan yang dilakukanSultan Othoman Abdul Hamid II.
Al-Audah Center gerakaninternasional berpusat di London Inggris yang konsen pada hak-hak kembalipengungsi Palestina dari seluruh dunia ke tanah Palestina pada Rabu(18/10/2017) lalu mengirim surat protes kepada Walikota London Mr. Sadiq Khanterkait keputusan otoritas transportasi di kota yang melarang penyebaran brosuruntuk menentang &ldquoDeklarasi Balfour&rdquo di usinya yang sudah seratus tahun.
Al-Audah Center sangat kecewadengan tindakan otoritas transportasi yang menghentikan kampanye yang dilakukanutusan Palestina ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dari dampaktragedi &ldquoDeklarasi Balfour&rdquo yang diluncurkan dari Inggris. Deklarasi ini adalahsebab utama pengusiran paksa orang-orang Palestina hingga mengalami penderitaansejak seratus tahun lalu hingga hari ini.
Sejak &ldquoJanji Balfour&rdquo diberikankrisis di kawasan hampir tidak pernah berhenti terutama setelah penjajahZionis Israel menduduki dan menjajah tanah Palestina tahun 1948. Bahkanketamakan mereka telah sampai ke negara-negara sekitar Palestina sepertiLibanon Suriah dan Mesir.
Sultan Abdul Hamid II
Menurut sejarah Sultan Abdul HamidII menentang janji ini. Dia melawan janji ini sebelum orang-orang Yahudibergerak ke tanah Palestina. Fakta ini disepakati oleh para sejarawan danpolitikus Palestina secara keseluruhan sebagaimana ditegaskan pejabat mediagerakan Hamas di Beirut Rafat Murrah.
Kepada kantor berita AnadoluMurrah mengatakan bahwa orang-orang Arab sepakat bahwa satu-satunya orang yangmelawan proyek koloni Zionis adalah Sultan Othoman Abdul Hamid II.
Meski ada iming-iming meteri sangarbesar dan hadiah yang diberikan kepadanya namun Sultan Abdul Hamid II menolakuntuk menjual tanah Palestina atau mengizinkan migrasi Yahudi ke Palestinadengan imbalan pelunasan utang negara Othoman secara keseluruhan demikianmenurut Murrah.
Dia menambahkan &ldquoSultan tidakhanya menolak iming-iming pelunasan hutang saja bahkan dia mengusir pendiriGerakan Zionisme Internasional Theodore Herzl.&rdquo
Pada tahun 1897 digelar konferensiGerakan Zionisme Internasional (yang pada dasarnya berdiri di Eropa timur) yangdipimpin oleh Herzl di kota Basel Swiss. Dimulainya rencana seputar caramenduduki Palestina. Dimulai juga upaya Gerakan Zionisme Internasional untukmendapatkan dukungan mendirikan proyeknya di Palestina.
Rencana ini mendapatkan dukunganmeteri dan spirit dari sebagian besar negara dan para pemimpin dunia kecualiSultan Othoman. Karena itu dimulailah rencana untuk mendongkelnya dan menghancurkanimperium Othoman. Demikian menurut Murrah.
Melawan &ldquoJanji Balfour&rdquo
Murrah melanjutkan &ldquoOrang-orangPalestina masih terus melawan untuk membatalkan Janji Balfour dari Inggris initanpa menyerah. Ada secercah harapan pengembalian tanah kepada pemiliknya.&rdquo
Niat Gerakan Zionisme Internasionalbukan hanya menduduki Palestina saja. Namun mereka berusaha mendirikannegaranya di negara-negara Afrika seperti Uganda dan Ethiopia karena penolakanmereka berasimilasi dalam masyarakat Eropa melarikan diri dari Anti Semitismesebagaimana yang mereka dengung-dengungkan sepanjang sejarah.
Murrah menegaskan &ldquoMeskipunorang-orang Yahudi mencara sebuah negara di Afrika atau di benua lain namunpandangan mereka tetap tertuju ke Palestina karena mengandung sejarah peradabandan posisi geografi yang penting.&rdquo
Dia menambahkan &ldquoDemikian jugakepentingan mereka bertemu dengan kepentingan Inggris maka dipilihkanPalestina sebagai sebuah negara untuk mereka.&rdquo
Dia melihat bahwa &ldquopunguasaanZionis&rdquo atas Palestina melalui berbagai sisi dan banyak tahapan. Yang paling utamaadalah berdirinya pemerintah Inggris yang menduduki Palestina yang memberikankemudahan untuk menguasai fasilitas ekonomi dan geografis yang paling pentingdi Palestina.
Dukungan Inggris ini bersamaan dengandiizinkannya bagi orang Yahudi untuk membuat senjata dan mengimpornya darinegara-negara Eropa dan yang lainnya. Maka jadinya mereka memiliki kekuatanmiliter.
Catatan Tanah Othoman
Di antara yang sedikit tersisa dariorang-orang Palestina yang keluar terusir dari Palestina dengan paksa pascapendudukan penjajah Israel tahun 1948 adalah Haji Asaad Ghosheh. Kakek berusia85 tahun ini tinggal di kamp pengungsi Palestina di selatan Beirut dan masihhidup.
Kepada kantor berita Anadoluseperti ribuan orang Palestina lainnya Ghosheh memuji keutamaan Sultan AbdulHamid. &ldquoDia berusaha dan melawan. Mengerahkan upaya maksiman untuk mencegahpendudukan Israel. Namun dia melawannya sendirinya di tengah-tengah ketamakanArab pada jabatan dan harta&rdquo ungkapnya.
Untuk melindungi Palestina darimigrasi Yahudi ke Palestina Sultan Abdul Hamid II pada tahun 1876 mengeluarkanmemo atau catatan hukum dengan judul &ldquoCatatan Tanah Othoman&rdquo atau dalam bahasaOthoman adalah &ldquoTanah Legal Othmani&rdquo.
Menurut catatan ini Sultan AbdulHamid melarang penjualan tanah Othoman khususnya tanah Palestina kepada orangYahudi dengan larangan tegas. Dia menyiapkan kesatuan polisi khusus untukmelaksanakan tugas ini dan memantaunya. Dia juga memberi waktu khusus dansingkat kepada orang Yahudi yang ingin mengunjungi Palestina.
Kala itu Herzl menilai SultanOthoman sebagai penghalang besar bagi tujuan-tujuan Zionisme di Palestina. Makadia memutuskan untuk melakukan gerakan diplomatik dan bekerja untuk meyakinkanAbdul Hamid II dengan segara sarana untuk mendapatkan tanah air bagi Yahudi diPalestina namun upaya itu mendapatkan penolakan.
Lawan dengan Gerakan Internasional
KetuaDepartemen Pengungsi di Gerakan Hamas Isham Adwan menyerukan agar dibentuksebuah gerakan mobilitas internasional yang terdiri dari sejumlah tim hukumdiplomatik dan media di berbagai penjuru dunia guna menuntut Inggris dengansegala sarana yang sah dan legal untuk memaksanya meminta maaf kepada bangsaPalestina dan berfikir atas kesalahannya serta memberikan ganti rugi yang sepadan.
Haltersebut disampaikan Adwan dalam sambutan pada seminar yang digelar olehGerakan Wanita Hamas Rabu (1/11/2017) untuk memperingati 100 tahun DeklarasiBalfour. Dia menyatakan departemen pengungsi gerakan Hamas siap menjadi yangterdepan dalam mobilitas internasional ini. Dia meminta pentingnya membentuk lembagadana khusus guna mendanai tim ini dan aktivitasnya yang panjang.
Diamengusulkan agar seminar ini menghasilkan sebuah komite untuk bekomunikasidengan kalangan rakyat Palestina di dalam dan di luar negeri gunamengkristalkan usulan ini dan memulai pelaksanaannya.
Adwanjuga menyatakan terkejut dengan sikap Inggris alih-alih menunjukkan penyesalanatas kejahatan &ldquoDeklarasi Balfour&rdquo namun sebaliknya berniat menggelar perayaandengan penuh kebanggaan. Yang secara nyata mengingkari hak-hak asasi manusiadan tangisan atas penderitaan rakyat Palestina.
Diamenambahkan bahwa kebijakan ini selaras dengan kebijakan imperialisme Inggrissepanjang seratus tahun pada banyak bangsa di dunia. Dia menegaskan Palestinatidak akan menyerah dan tidak akan berhenti untuk melawan sampai mengambilkembali hak-haknya yang dirampas. (was/pip)