Tue 6-May-2025

Balfour: 100 Tahun Pengusiran dan Penderitaan

Rabu 1-November-2017

Sebah surat terdiri dari 67 katayang dikirim seratus tahun yang lalu oleh Menteri Luar Negeri Inggris ArthurJames Balfour kepada seorang anggota Yahudi di British House of Lords yangdari baris-baris kalimatnya melahirkan sebuah monster bernama &ldquoIsrael&rdquo.Sementara itu rakyat Palestina terus menderita pengusiran demi pengusiran sejaksepuluh dekade.

Baik pemerintah maupun rakyatdalam peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour ini yang bertepatan pada hariKamis (2/11/2017) Palestina telah meminta Inggris meminta maaf atas deklarasiini. Sebuah janji yang melapangkan jalan bagi pendirian &ldquoIsrael&rdquo di atas tanahPalestina bersejarah.

Palestina juga meminta Inggrismenghentikan dukungannya kepada penjajah Zionis &ldquoIsrael&rdquo. Agar memihak kepadahak Palestina supaya selaras dengan apa nilai dan prinsip-prinsip yangdiklaimnya.

Seratus tahun yang lalu 2 November1917 Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Jamer Balfour menyiapkan pendiriansebuah tanah air nasional untuk orang-orang Yahudi di Palestina.

Hal itu tertuang dalam sebuah suratyang ditujukan kepada pemimpin Zionis yang menjadi anggota di British House ofLords Lord Lionel Rothschild.

&ldquoSesungguhnya pemerintah yangmemiliki keagungan melihat dengan mata sempati kepada pendirian tempat tinggalnasional di Palestina untuk bangsa Yahudi. (Pemerintah) akan mengerahkan upayamaksimalnya untuk memudahkan terwujudkan tujuan ini&rdquo begitu kira-kira bunyijani Balfour tersebut.

Maka janji itu benar-benar terjadi.Janji dari orang yang tidak memiliki kepada orang yang tidak berhak.

Maka dimulailah ganasnya praharabagi rakyat Palestina yang sampai saat ini masih mengalami penderitaan.

Amerika Italia dan Prancis segeramemberikan dukungan terhadap janji yang menyengsarakan rakyat Palestina &nbspini.

Eropa ingin menyudahi masalahnyadengan orang-orang Yahudi dengan mengorbankan bangsa Palestina.

Janji ini telah mengakibatkanpengusiran rakyat Palestina dan pendirian sebuah negara bagi kaum Yahudi di Palestina.

Seratus tahun dalam pengusiranpenderitaan dan kejahatan sistematis adalah hasil dan buah langsung dari janjiini.

Baik rakyat maupun pemerintah baikdari Palestina maupun dunia internasional telah meminta kepada Inggris agarmeminta maaf atas kesalahan sejarah ini.

Namun yang terjadi justrusebaliknya. PM Inggris Theresa May mengatakan &ldquoKami banggadengan peran Inggris dalam pendirian &lsquonegara Israel&rsquo dan kami akan merayakan100 tahun Deklarasi Balfour.&rdquo

Konferensi Rakyat Palestina di LuarNegeri menggelar kampanye rakyat untuk mengecam peran Inggris dalam prahara dantragedi Palestina. &nbsp

Bahwa permintaan maaf yangsesungguhnya adalah hengkangnya penjajah dan memastikan orang-orang Palestina kembalike tanah dan rumah-rumah mereka.

Sudah seratus tahun kedzalimanterjadi. Namun hak untuk mendapatkan kembali tidak akan pernah gugur denganberjalannya waktu. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied