Ummu Mohammed Jabarin pulang dari penjara Jericho kemarin Ahad (29/10) setelahia bersama pengacaranya mengunjungi anaknya Mohammed Musa Jabarin (27 tahun)asal timur Hebron yang  ditahan DinasIntelijen Umum Israel.
Ummu Mohammed berbicara dengan wartawan sambil sesekali menahan isaktangisnya dan kadang-kadang menangis menyumpahi para penindas di dalam penjaraanaknya. Ia mengatakan “saat pertama kami bertemu saya tidak mengenalianaknya yang ada di hadapanya. Ia mengatakan tidak…. ini bukan anak sayaMohammed.  Saya duduk di ruang tunggusementara anak masuk dalam kondisi sangat memprihatinkan ia hampir-hampir takdapat berdiri. Wajahnya pucat dan legam. Padahal ia baru dua pekan berada didalam penjara intel.
Dia mengatakan anaknya sangat lemah luka memar di tengah hidung dan diatas bibir serta di bawah kedua matanya bengkak-bengkak tampak jelas akibat penyiksaandan pemukulan. Mohammed mengatakan kepada ibunya dirinya disiksa selama 12hari di dalam penjara. Mereka membantai saya memukuli saya berpuluh-puluh kalidi sekujur tubuhnya. Anaknya bahkan tidak dipetbolehkan tidur di di dalam sel sepanjangnyasatu meter kali dua meter. Muhammad tidur di di atas lantai. Sementara itupetugas penjara berkali-kali mengatakan pada Muhamamd waktu anda tinggal 5menit.
Setelah Ummu Muhammad berkunjung ke markas intelijen di Hebron Selasapaginya mereka membawa Muhamad ke penjara Jericho dan hingga kini belum adakabar berita mengenai nasib anaknya.
Mohammed Musa Jabarin dari Sair ditahan secara administratif atau tanpadakwaan apapun. Ia bekerja di pertambangan dengan ayahnya masih bujangan. Ia jugamantan tawanan israel setelah satu tahun setengah ia ditahan pemerintah Israel.seorang tahanan yang dipekerjakan di penjara Zionis. (asy/PIP)