Khalil Tufakji direktur DepartemenPeta dan Sistem Informasi di Arab Studies Society mengatakan bahwa penjajahZionis berusaha membawa masuk satu juta pemukim pendatang Yahudi ke Tepi Barat.Dia menyatakan bahwa tujuan perluasan kompleks-kompleks permukiman Yahudiadalah agar tidak bisa berdiri sebuah negara Palestina.
Dalam wawancara khusus dengankoresponden Pusat Informasi Palestina Khalil Tufakji menjelaskan bahwapenjajah Zionis memanfaatkan kondisi internasional untuk kepentingan aliansipemerintah yang menilai permukiman Yahudi sebagai bagian dari kebijakannya. Diamenjelaskan bahwa koalisi ini bersandar pada dua poin utama: permukiman Yahudidi Tepi Barat dan al-Quds sebagai ibukota &ldquoIsrael&rdquo.
Dia menjelaskan bahwa melaluiperluasan permukiman Yahudi pemerintah penjajah Zionis mengirim pesan kepadamasyarakat dunia bahwa antara laut dan sungai adalah kawasan tunggal Yahudi.Dia menyatakan bahwa menurut Netanyahu pilihan pendirian dua negara samasekali tidak ada.
Berikut petikan wawancara PusatInformasi Palestina dengan Khalil Tufakji:
Pusat Informasi Palestina: Apakah saatini Palestina sedang menghadapi tahap baru dalam konsep permukiman Yahudipandangan dan realitanya?
Khalil Tufakji: Pihak Zionis menanganiisu permukiman Yahudi ini bukan dalam kerangka reaksi namun bagian dariprogram yang jelas telah ditetapkan pada tahun 1979. Yang konsekuensinya adalahmembawa sejuta pemukim pendatang Yahudi ke Tepi Barat hingga tahun 2020. Perluasanpermukiman Yahudi baik selama masa damai atau tidak adalah bagian dariprogram ini yang diusahakan untuk menghalangi berdirinya negara Palestina.
Sekarang ini sedang dibicarakanpembangunan 12 ribu unit rumah permukiman Yahudi. Sebagiannya sudah diumumkanrencana strukturnya sebagian lagi sedang disetujui dan sebagian lagi telahdisetujui saat diusulkan tender. Sehingga pihak Zionis memanfaatkan kondisiinternasional dan juga memanfaatkan untuk kepentingan koalisi pemerintah yangmenilai permukiman Yahudi sebagai bagian dari kebijakannya.
Koalisi pemerintah yang berhaluanutra kanan ekstrim ini bersandar kepada dua poin utama: permukiman Yahudi diTepi Barat dan al-Quds sebagai ibukota Israel.
Rencana-rencana permukiman yangdiumumkan di al-Quds dari waktu ke waktu merpakan progaram yang dibuat tahun1994 dengan tema &ldquoYerusalem Tahun 2020&rdquo. Hari ini kita berbicara hal yangberbaya. Yaitu &ldquoYerusalem Tahun 2050&rdquo dan juga pembicaraan yang sedangberlangsung sekarang ini mulai dari perluasan permukiman atau pengumumanrencana pembangunan permukiman dan persetujuannya. Semuanya merupakan programyang telah dibuat sebelumnya. Mereka sedang berbicara tentang pembangunan 58ribu unit rumah permukiman Yahudi sesuai dengan kondisi politik lokal dansekitar Palestina dan koalisi pemerintah adalah yang memutuskan dalampersoalan permukiman Yahudi ini.
Pusat Informasi Palestina: Apa yanghendak dikatakan pemerintah Netanyahu di tengah-tengah cepatnya pengumumanrencana pembangunan permukiman Yahudi baru?
Khalil Tufakji: Itu adalah pesanuntuk masyarakat internasional secara keseluruhan. Permukiman Yahudi dalamhukum internasional adalah ilegal (tidak sah). Pemerintah Netanyahu ingin mengatakanbahwa antara laut dan sungai adalah kawasan Yahudi bahwa antara keduanyaadalah tanah yang disengketakan bahwa di sana hanya ada satu negara dan bukandua negara. Karena inti dari visi Zionis adalah bahwa negara Palestina tidakada di tempat ini namun di tempat lain. Atas dasar ini pemerintah Netanyahumengirim sejumlah pesan ke pihak Palestina dan dunia terakhir ketika jumlahpegawai &ldquopemerintah sipil&rdquo bertambah dan penguasa yang memerintah atas namaTuhan ada di Bet El sebagai pemegang kewenangan melampaui kewenangan Otoritas Palestinadalam memberi izin masuk dan keluar serta penghancuran rumah-rumah dan daerah zona&ldquoC&rdquo serta pencaplokan desa-desa Palestina di barat kota al-Quds ke dalam kota.
Dari waktu ke waktu ketikaNetanyahu mengumumkan tentang jalan-jalan persimpangan perluasan permukimanYahudi dan pendirian koloni permukiman maka itu adalah pesan jelas kepadapihak Palestina bahwa negara Palestina tidak ada di tempat ini dan alternatifpendirian dua negara Palestina sama sekali tidak ada.
Pusat Informasi Palestina: DenganProgramnya ini ke mana yang diinginkan pemerintah Zionis?
Khalil Tufakji: Pada akhirnya apayang diumumkan Yair Lapid sejak lama yang dulu pernah menjadi pesasehatkeamanan nasional Zionis yang mengatakan bahwa Raja Abdullah bin Husain adalahraja terakhir merupakan pesan jelas ke semua dunia dan otoritas Palestina. Apayang terjadi sekarang adalah tekanan-tekanan bahwa Lembah Yordan di bawahkendali Zionis bahwa al-Quds bisa dibagi dan hanya sebagai ibukota satunegara bahwa tembok pemisah rasial yang dibangun sekarang adalah perbatasansementara blok-blok koloni permukiman terus diperluas. Perluasan yangdiumumkan bukan di blok koloni permukiman Yahudi namun di wilayah-wilayahterisolasi. Ini sekali lagi menunjukkan bahwa pihak Zionis tidak menginginkanterwujudnya perdamaian atau berdirinya sebuah negara Palestina karena negaraini menurut pendapat mereka ada di tempat lain (bukan di Palestina).   
Pusat Informasi Palestina: Aparencana-rencana pemerintah penjajah Zionis?
Khalil Tufakji: Rencana-rencana itujelas seperti disebutkan pada tahun 1979. Ada rencana untuk mendatangkan sejutapemukim pendatang Yahudi di dalam Tepi Barat. Sekarang sudah ada 700 ribupemukim pendatang Yahudi termasuk di al-Quds. Ada pemaksaan realita dilapangan. Dukungan pemeirntah yang belum pernah terjadi sebelumnya melaluiperluasan permukiman dalam mendukung kompleks-kompleks permukiman Yahudi danpara pemukim pendatang Yahudi. Sekarang ini kasus penyerangan yang dilakukanpara pemukim Yahudi pada orang Palestina bertambah setelah tahun 1993. Dan ketikahukum Zionis diberlakukan di seluruh Tepi Barat maka ini membuktikan bahwapihak Zionis menuju satu arah yaitu bahwa antara laut dan sungai hanya adasatu negara (yakni negara Israel). Adapun komunitas-komunitas Palestinamungkin didirikan kota-kota kecil yang terkait dengan pelayanan Yahudi.
Sedang berdirinya sebuah negara Palestinayang tersambung secara geografi maka itu sama sekali tidak ada dalam pandanganZionis dan pemerintah penjajah Zionis. (was/pip)