Koran Israel berbahasa Ibrani Haaretz dalamterbitanya hari ini (23/10) mengungkapkan pemerintah Israel memasok senjatauntuk membantu tentara Myanmar dengan aksinya menghabisi etnis muslim Rohingyadi Arakan profinsi bagian selatan.
Surat kabar tersebut menambahkan penjualansenjata Israel ke berbagai negara dimana rezimnya melakukan penindasan terhadaprakyatnya terus dilakukan. Bahkan setelah tahu bahwa senjata-senjata tersebutdipakai untuk melakukan pembersihan etnis seperti yang terjadi di minoritasMuslim Rohingya di Myanmar.
Angkatan Laut Myanmar  berbangga hati di halaman Facebooknya menyambutkedatangan Angkatan Laut Israel Super Dvor 3 saat menepi di tepi pantaiMyanmar setengah tahun yang lalu bersama sebuah kapal perang yang dibelinyadari Israel saat tentara Miyanmar dituduh melakukan kejahatan cleansing etnispembersihan etnis di Arakan.
Menurut surat kabar tersebut foto-fotokapal mengungkapkan kebenaran senjata yang dipasang di kapal-kapal ini dibuatoleh Israel saat Anda dapat memasang senapan mesin berat ke meriam kaliber 30mm.
Pihak berwenang Myanmar dalam hal ini telahmembeli rudal udara dan udara darat dari sejumlah perusahaan keamanan Israelyang disebut Konsep Ideal. Disebutkan mereka juga telah melatih tentaranyauntuk mempergunakan senjata-senjata tersebut.
Selain itu ada nota kerjasama militer secaraformal antara kedua negara yang menguraikan batas-batas kerja sama danpertukaran informasi antara Otoritas Palestina dengan otoritas Israel.
Haaretz menambahkan pemerintah Israel telahmelakukan kesepakatan antara kedua negara dan terlibat dalam pelatihan militer untukmemperbaiki hubungan keamanan di antara kedua belah pihak.
Fakta ini membuktikan bahwa Israel berdiridi belakang setiap kejahatan pembersihan etnis atau agama. Meskipun adalarangan internasional untuk tidak mengekspor senjata kepada tentara Myanmarnamun angkatan darat Israel masih tetap mengirimkanya. Media Zionis jugamengungkapkan tentang hubungan historis antara entitas Israel dengan Myanmar dan sejauh mata memandang dukungan tentara Israel terhadap aksi terorisberdarah di sana.
Departemen Studi di “Pusat InformasiPalestina” menyiapkan sebuah studi komprehensif yang mengungkapkan sejauhmana dukungan “Israel” untuk Burma atau Myanmar yang telahmenumpahkan darah kaum Muslim dan merencanakan penjajahanya. (asy/PIP)