Pemerintah Kota Ramallah pada Ahad (22/10) membatalkan pemutaran film”Issue 23″ yang disutradarai seorang sineasis Libanon Ziad Al-Duwairidi Festival Sinema di Ramallah.
Walikota Ramallah Musa Abu Hadid mengatakan pihaknya memutuskan untukmembatalkan pemutaran film “Issue 23” yang digarap sutradara LebanonAl-Duwairi dalam rangka menanggapi masukan dari sejumlah tokoh dan pemerhatisosial di kotanya agar melarang pemutaran sebuah film di festival SinemaRamallah sebagaimana kantor berita al-Watan melaporkan.
Abu Hadid menjelaskan banyak klaim protes untuk film ini sehingga pemerintahmerespons tuntutan pembatalan penayangan film dengan mengeluarkan sebuahperaturan daerah.
Aktivis dan kalangan intelektual Palestina meluncurkan kampanye berskalabesar di situs jejaring sosial dengan nama “Tidak” untuk presentasikanBudaya Palestina di Ramallah yang sebelumnya mengumumkan niatnya untukmempresentasikan film “Issue No. 23” oleh sutradara Lebanon ZiadDouiri pada hari Senin.
Film tersebut menampilkan adegan Palestina yang diduduki sejak 1948  serta sejarah Lebanon saat terjadinya perangsipil yang melukai orang-orang warga Palestina dan Libanon dalam waktubersamaan. Film ini menyoroti perselisihan antara seorang Kristen ekstremis danseorang pengungsi Palestina yang tinggal di sebuah kamp Lebanon hinggaterjadinya sebuah konfrontasi besar-besaran di wilayah. Masalah individu yang berkembangmenjadi penyebab nasional yang menyebabkan perang saudara dan kontroversial diwilayah tersebut disamping ada nuansa untuk mendorong adanya upaya normalisasidengan Israel.
Dweiri menghabiskan satu tahun penuh di Israel antara 2011 dan 2011 untukmelakukan syuting film “Shock” yang dikritik sejumlah kritikus karenamelakukan distorsi sejarah Palestina dan bekerja sama dengan denganmusuh-musuhnya yaitu Israel di wilayah Palestina terjajah.
Pusat Informasi Palestina dalam hal ini memberikan kontribusi untukkampanye tersebut secara khusus dengan mempersiapkan laporan rinci mengenai dimensinormalisasi dalam film tersebut. (asy/PIP)
